Mengetahui remnya tak berfungsi, Sadira mencari jalur penyelamat. Akan tetapi, dia tak menemukannya.
Ia akhirnya memilih membanting setir bus ke kanan untuk menghindari jatuhnya korban yang lebih banyak.
"Dalam pemikiran saya, kalau saya teruskan melalui jalan raya, otomatis banyak kendaraan yang tersambar. Akhirnya saya punya inisiatif harus dibuang (banting setir)," terangnya.
"Di depan saya ada tiang listrik, agar kendaraan bus itu berhenti, terpaksa saya putar ke kanan dan setelah itu saya sudah tidak tahu apa yang terjadi lagi," imbuhnya.
Usai busnya terguling, Sadira mengaku tubuhnya terjepit.
Dia menjadi orang terakhir yang dievakuasi.
"Saya terakhir dievakuasi karena posisi saya tergencet bus, tidak bisa ditarik," bebernya.
Baca juga: Bentar Gaes, Gue Kecelakaan Insiden Bus SMK di Subang Jabar Terekam di Live TikTok Siswa, Histeris
Saat ini, Sadira sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Kecelakaan di Subang ini melibatkan lima kendaraan, yakni bus pariwisata, satu mobil, dan tiga sepeda motor.
Sembilan siswa dan satu guru SMK Lingga Kencana serta seorang pengendara motor meninggal dalam peristiwa ini.
Sempat Setel Rem
Sebelum kejadian itu, bus sempat setel rem sewaktu mengunjungi Gunung Tangkuban Parahu.
Sadira mengatakan, di hari kedua acara, rombongan sempat mampir ke Tangkuban Parahu.
Menurut Sadira, waktu itu busnya mengalami kendala pedal rem terlalu dalam, tetapi anginnya masih normal.
"Akhirnya saya memanggil montir. Setelah itu disetel agar rem itu bisa lebih tinggi agar bisa makan lagi," ujarnya, Minggu (12/5/2024), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Seusai rem disetel, Sadira menuturkan bahwa kondisi bus masih aman. Selepas dari Tangkuban Parahu, bus hendak menuju sebuah rumah makan di Ciater.