"Sehingga kesulitan untuk bersosialisasi dengan lingkungan dan teman seusianya," ucap Maman, Jumat (26/1/2024).
Nurhasanah, sebagai anak bungsu dari lima bersaudara ini terpaksa harus terpenjara di dalam kamar.
Sejak dua tahun terakhir ini, pihak keluarga mengaku sudah pasrah dengan kondisi Nurhasanah.
Pasalnya, mereka tidak memiliki biaya untuk mengobati penyakit kejiwaannya tersebut.
Baca juga: Biadab! Pria Diduga ODGJ Ditinju Pemuda hingga Tersungkur, Pratiwi Noviyanthi Cari Jejak Pelaku
"Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari juga kami hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah serta belas kasihan dari para tetangga saja," kata Maman.
Pihak keluarga hanya berharap Nurhasanah bisa menerima pengobatan rutin dan bantuan tenaga untuk membantu aktivitasnya di rumah.
Terutama di tengah keterbatasan yang dialami ibu Diah yang tinggal berdua bersama anak bungsunya tersebut.
Ditemui terpisah, Kepala Desa Buniseuri, Rusmana menjelaskan, kondisi keluarga Diah dan Nurhasanah ini sudah menjadi perhatian Pemerintah Desa (Pemdes) Buniseuri bersama Puskesmas Cipaku.
"Sudah jadi perhatian kami, pengobatan sudah pernah dilakukan ke luar daerah, dan untuk kehidupan ekonomi keluarga ini sudah dibantu melalui program bantuan pangan dan rutilahu," jelasnya.
Berdasarkan data di Desa Buniseuri, setidaknya ada 10 warganya yang menderita gangguan jiwa berat, dan 3 di antaranya terpaksa harus dikurung.
Kasus Lainnya - Wanita ODGJ di Jember Kepergok Mesum di Alun-alun, Jadi Tontonan Warga, Kondisi Perut Disorot
Astaga dua Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) kepergok hendak berbuat mesum di di Alun-alun Ambulu, Jember, Jawa Timur.
Aksi sesama ODGJ ini pun dilakukan di siang bolong hingga jadi tontonan warga.
Sementara, kondisi perut wanita ODGJ itu disorot lantaran tak biasa.
Petugas Dinas Sosial (Dinsos) Jember kini mengamankankan SH, wanita yang terdeteksi Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) mencoba mesum di Alun-alun Ambulu.