Hingga akhirnya pada Agustus 2023, ada mahasiswi KKN bernama Wilda yang melakukan KKN di desa tersebut.
Wilda merupakan cucu Pertama dari Oma Nela.
Awalnya Wilda sempat ditolak oleh beberapa rumah di Mataloko.
Namun dirinya diterima di rumah Opa Anis, adik dari Nenek Lela.
Gestur tubuh Wilda mengingatkan keluarga Opa Anis kepada Nenek Lela.
Opa Anis pun mulai bertanya tentang asal-usul dari keluarga Wilda.
Wilda yang bingung lalu menelfon ibunya dań bertanya asal usul keluarga.
Sang ibu menjawab jika keluarga mereka berasal dari Bajo.
Namun keluarga Opa Anis tetap kukuh ingin datang ke rumah Wilda untuk memastikan keberadaan Nenek Lela.
Berbekal pesan dari sang ayah tentang ciri-ciri Nenek Lela, Opa Anis dan keluarga pun datang ke Longos.
Dijelaskan jika Nenek Lela memiliki luka bakar di kaki, tahi lalat sekitar mata, dan jempol kaki besar dan miring kedalam yang menjadi ciri khas mama nela.
“Ketika di longos berbekal pesan dari bapax Oma nela bahwa Nela memiliki luka bakar di kaki, tahi lalat sekitar mata, dan jempol kaki besar dan miring kedalam yang menjadi ciri khas mama nela dan saudaranya serta kemampuannya bermain suling,,” tulis pengunggah.
Hingga akhinrya Opa Anis berhasil bertemu dengan Nenek Lela.
Pada 16 September 2023, Nenek Lela pun bisa pulang ke Kampung Doka.
Ia pun disambut dengan ritual adat yang meriah.
Nenek Lela sendiri sudah tak mengingat memori tentang masa kecilnya.
Namun kini Nenek Lela telah berkumpul kembali dennen ayah dan keluarganya.
(*)
Artikel diolah dari BanjarmasinPost.co.id dan TribunJateng.com