Palestina vs Israel

Warga Israel Muak dengan Netanyahu, Dicemooh Saat Lakukan Pidato Parlemen, Janji Bebaskan Sandera

Editor: Dhimas Yanuar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak 100.000 warga Israel melakukan unjuk rasa di depan kediaman Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang berlokasi di Yerusalem Barat pada Sabtu (25/11/2023). Sambil meneriakan kalimat hujatan ratusan ribu massa juga turut membawa berbagai macam poster protes. Di antaranya 'Netanyahu adalah bencana terbesar bagi Israel' ada pula poster dengan tulisan 'Bibi berbahaya, mundur lah sekarang'.

“Kami juga mengatakan bantuan untuk rakyat kami harus terus berjalan dan harus ditingkatkan."

"Bantuan harus menjangkau seluruh penduduk di utara dan selatan,” ujar pejabat itu lagi.

“Setelah agresi dihentikan dan bantuan ditingkatkan, kami siap membahas pertukaran sandera,” tegasnya.

Jihad Islam, yang juga menyandera tahanan di Gaza, juga mengutarakan pendiriannya.

Baca juga: Proposal Mesir: Israel Tarik Penuh Pasukan, Bentuk Pemerintahan Baru di Gaza dan Tepi Barat

Delegasi Jihad Islam yang dipimpin oleh pemimpinnya, Ziad al-Nakhala, saat ini berada di Kairo untuk berdiskusi dengan para pejabat Mesir mengenai tawaran pertukaran sandera dan masalah lainnya.

Tetapi, seorang pejabat mengatakan Jihad Islam telah mengakhiri serangan militer Israel sebagai prasyarat untuk negosiasi lebih lanjut.

Jihad Islam menegaskan, kata pejabat itu, setiap pertukaran sandera harus didasarkan pada prinsip “semua untuk semua."

Hal ini berarti pembebasan semua sandera yang ditahan di Gaza oleh Hamas dan Jihad Islam sebagai imbalan atas pembebasan semua warga Palestina yang dipenjara di Israel.

Sebelum perang, terdapat 5.250 warga Palestina di penjara-penjara Israel.

Namun, jumlahnya kini meningkat menjadi sekitar 10.000 karena Israel telah menangkap ribuan orang lainnya di Tepi Barat dan Gaza sejak 7 Oktober, menurut Asosiasi Tahanan Palestina.

Hingga Senin, Gaza mengalami salah satu malam paling mematikan dalam perang yang telah berlangsung selama 11 minggu.

Pejabat kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya 70 orang tewas akibat serangan udara Israel di pusat Jalur Gaza yang kecil dan terkepung.

(*)

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com