Berita Viral

SEDIH 3 Tahun Tak Digaji, Dokter hingga Nakes di RSUD Dr M Haulussy Ambon Demo: Uang Kami Kemana?

Editor: Putri Asti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokter hingga tenaga kesehatan di RSUD Dr. M. Haulussy Kota Ambon berdemo imbas tak digaji 3 tahun.

Sesuai jadwal pembayaran, jasa pelayanannya yang haeru mereka terima adalah pada 15 November lalu.

Namun dia mengaku hingga saat ini mereka belum satupun yang menerima layanan tersebut.

Dalam pertemuan dengan DPRD Provinsi Maluku 1 September 2023, telah diperintahkan untuk membayar jasa pelayanan pada 15 November 2023, tetapi hingga hari ini belum dibayarkan.

"Yang pertanyaan besar kami para nakes, jasa pelayanan kami tidak dibayar, sementara stok obat banyak yang kosong, hutang RS tetap banyak uang kami kemana, " ujarnya.

Baca juga: KISAH Mistis Puskesmas Tutup Permanen Karena Nakes dan Pegawai Diganggu Makhluk Gaib Selama 12 Tahun

Kata Direktur RS

Sementara itu Direktur RSUD Dr. M. Haulussy, dr. Nazaruddin yang datang sekitar satu jam setelah aksi tak dapat memastikan dibayarnya hak nakes.

Nazaruddin malah meminta para nakes membuat tuntutan tertulis kepada RS untuk mencairkan uang agar tidak terkena ancaman pidana hukum.

“Karena ada tuntutan dari kalian, begitu ditanya dari kepolisian soal pengaduan mana absennya. Bikin absennya, karena kalau tidak ada bukti (aduan) kami mau keluarkan uang saja sudah ada laporan,” jawab direktur menanggapi pertanyaan kapan hak nakes dibayar.

Nazaruddin dinilai memberikan jawaban yang tidak nyambung dan meminta para neks menunggu satu atau dua hari sambil diusahakan pencairan uang.

“Kemudian kalau mau bersabar, pagunya sudah keluar anggaran untuk tahun depan. Tinggal dua minggu kita cairkan. Kalau mau bersabar,” jelasnya lagi sambil disoraki sejumlah nakes yang sudah kepalang kesal dengan janji direktur.

Kisah Lainnya - Ambil Cuti Melahirkan, Guru SD di Bogor Disuruh Bayar Rp250 Ribu, Gaji 3 Bulan Dipotong 50 Persen

Saat seorang karyawan wanita akan melahirkan, mereka diberi hak untuk mengambil cuti melahirkan.

Namun seorang guru SD di Bogor, Jawa Barat ini justru bernasib pilu lantaran dia malah menjadi korban pemerasan oleh atasannya.

Guru SD tersebut mengaku disuruh bayar Rp 250 ribu saat mengambil cuti melahirkan.

Selain bayar Rp 250 ribu, gajinya juga akan dipotong 50 persen selama 3 bulan.

Halaman
1234