TRIBUNSTYLE.COM - 'Kangen bunda' nasib siswi SMA ingin ketemu ibu malah jadi korban kecelakaan bus Handoyo di Tol Cipali, sebut sopir ugal-ugalan.
Nasib pilu menimpa siswi SMA kelas XI yang ingin melepas kangen dengan sang ibunda, namun hal tersebut gagal karena dirinya menjadi korban kecelakaan bus Handoyo.
Bus Handoyo yang ditumpangi siswa bernama Rahma (16) tersebut kecelakaan di Interchange KM 72 Exit Tol Cikampek, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada Jumat (15/12/2023) sore, sekitar pukul 15.50 WIB.
Kecelakaan maut itu menyebabkan 12 orang korban tewas, dua orang luka berat dan lima orang luka ringan.
Lalu Rahma saat ini sedang menjalani perawatan di RS Abdul Razak Purwakarta.
Menurut Rahma, sopir bus Handoyo itu mengemudikan kendaraannya ugal-ugalan sebelum kecelakaan terjadi.
Baca juga: KISAH Pilu Pasutri di Magelang Korban Kecelakaan Bus Handoyo, Maksa Ingin Pamitan: Mau Pergi Jauh
"Ya..memang selama dalam perjalanan sopir mengemudikan kendaraannya selalu dengan kecepatan tinggi dan ugal-ugalan," katanya, Rahma, Pelajar SMA Kelas XI yang akan berlibur menemui ibunya di Bekasi
Rahma juga mengungkapkan, dirinya berangkat dari Temanggung ke Bekasi untuk menemui ibunya.
"Saya kangen sama bunda, mumpung sudah beres ujian semester pertama, saya langsung berangkat ke Bekasi."
"Sopir ugal-ugalan saat mengemudikan kendaraan yang saya tumpangi," ungkapnya
Rahma menjelaskan, dirinya saat itu duduk di tengah bagian kanan, sehingga terbentur tertindih oleh penumpang lainnya.
"Posisi saat celaka saya masih sadar tertindih penumpang lainnya, bus terguling begitu keras sehingga wajar banyak korban jiwa juga," katanya
Rahma juga mengatakan, dirinya juga melihat banyak korban terjepit.
Namun beruntung dirinya selamat.
"Alhamdulillah, saya selamat sekalipun duduk di bagian kanan saat mobil tersebut terguling melintang di tengah jalan," ucapnya
Rahma mengaku bersyukur bisa selamat dari kecelakaan maut tersebut, sekalipun dirinya mengalami luka berat.
"Alhamdulillah bersyukur bisa selamat dala kecelakaan tersebut, sekalipun saya hanya mengalami beberapa luka lecet dimuka, tangan, kaki dan bagian dada."
"Yang paling sakit terasa di bagian kaki kanan yang luka dan saat ini masih terus mendapatkan penanganan medis," katanya
Olah TKP
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan Bus Handoyo di Tol Cipali pada Sabtu (16/12/2023) oleh pihak kepolisian menujukan kondisi berada pada gigi enam saat peristiwa terjadi.
Wadirlantas Polda Jawa Barat, AKBP Edwin Affandi, menjelaskan polisi melakukan pengambilan gambar video melalui alat 3D Scanner.
"Ada sekitar 20 titik yang dilakukan perekaman tiga dimensi, hal itu dilakukan untuk men-sketsa kondisi bus saat melintas di lokasi kejadian," ucap Edwin kepada wartawan usai lakukan olah TKP, Sabtu (16/12/2023), dilansir Tribun Jabar.
Berdasarkan olah TKP, kata Edwin, bus yang terguling tersebut minim melakukan pengereman.
Selain itu, bus diduga melaju melebihi dari kecepatan maksimum.
"Jadi batas kecepatan itu seharusnya 40 Km/jam, namun bila dilihat dari kerusakan yang ada dan minimnya pengereman, diduga bus melintas melebihi batas maksimal," katanya.
Edwin juga menyebut, bus dalam kondisi gigi enam saat peristiwa terjadi.
"Bus berakhir di gigi enam, saat ini kami akan melakukan ram check bus, untuk mengetahui pasti apakah supir tidak melakukan pengereman atau rem pada bus tidak berfungsi," jelasnya.
Selain olah TKP, sebelumnya menurut Edwin, pihaknya telah memintai keterangan terhadap sejumlah korban.
"Berdasarkan keterangan penumpang, bermula bus tersebut melintas dari kecepatan yang tinggi saat akan melintas di interchange dan kondisi jalan baik."
"Namun, kondisi jalan menikung dan pengemudi bus sepertinya tidak mengantisipasi terkait tikungan yang cukup tajam sehingga terjadi kecelakan, pengemudi bus tidak dapat mengendalikan kendaraannya," terangnya, Jumat (15/12/2023).
Artikel ini diolah dari TribunJakarta.com