TRIBUNSTYLE.COM - Curhat pilu warga Gaza yang menjadi korban serangan Israel.
Seorang pria Palestina yang memiliki enam anak ini semakin kesulitan menyambung hidup.
Mereka tidak bisa tidur pada malam hari karena bom Israel, mereka mencari makanan pada pagi hari tapi sangat sulit.
Seperti apa kisah lengkapnya?
Baca juga: Merek Fashion Zara Kena Boikot, Dituding Hina Korban Perang, Pernah Sudutkan Model Palestina?
Pesawat tempur dan tank Israel terus menggempur Jalur Gaza selatan, Selasa (12/12/2023).
Akibatnya, distribusi bantuan PBB untuk warga Gaza terhenti lantaran meningkatnya intensitas perang Israel-Hamas.
Dampak yang paling dirasakan oleh sebagian besar warga Gaza saat ini ialah bencana kelaparan.
Abu Khalil (40) turut mengalaminya.
Ayah enam anak ini sedang berjuang untuk menghadapi perang dan bencana kelaparan.
"Pada malam hari kami tidak bisa tidur karena pengeboman, dan pada pagi hari kami berkeliling mencari makanan untuk anak-anak, tapi tidak ada," ujarnya melalui sambungan telepon dari Rafah kepada Reuters, Selasa (12/12/2023).
"Saya tidak bisa mendapatkan roti.
Harga beras, garam atau kacang-kacangan naik dua kali lipat.
Ini adalah kelaparan," imbuh dia.
Abu Khalil menyebut Israel membunuh warga di Gaza dua kali.
"Satu dengan bom dan satu lagi dengan kelaparan," tutur Abu Khalil.