Berita Kriminal

NASIB Nasabah di Karanganyar, Berdarah 6 Kali Ditembak Debt Collector, Bermula dari Ditagih Angsuran

Editor: Putri Asti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Nasabah di Kabupaten Karanganya, Jawa Tengah, ditembak sebanyak 6 kali dengan air softgun oleh debt collector saat ditagih angsuran.

TRIBUNSTYLE.COM - Malangnya nasib seorang nasabah di Kabupaten Karanganya, Jawa Tengah, berdarah-darah gegara ulah debt collector.

Nasabah tersebut ditembak sebanyak 6 kali dengan air softgun oleh penagih utang.

Kejadian ini berawal dari cekcok karena kesalahpahaman, 

DA (31), warga Kelurahan Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng), mengalami luka tembak sebanyak enam kali dengan air softgun.

Nasabah di Karanganyar ditembak 6 kali dengan air softgun oleh debt collector (Freepik/Ilustrasi)

Peristiwa penembakan terjadi saat penagih angsuran berinsial SA (30) di Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, diminta segera pulang dari rumah korban.

Aksi nekat pelaku terjadi setelah korban mentransfer uang angsuran yang ditagih oleh pelaku.

Baca juga: Suami di Riau Punya Utang Rp 100 Juta, Istri yang Diculik Debt Collector, Korban Dikurung di Kamar

 

Namun, terjadilah kesalahpahaman dan percekcokan antara pelaku dan korban.

Karena itulah, pelaku mengeluarkan airsoft gun dan menembakkannya ke arah debitur pada Kamis (23/11/2023) pukul 12.15 WIB.

"Airsoft gun jenis revolver ditembakkan ke arah korban sebanyak enam kali," kata Kepala Seksi Humas Polres Karanganyar AKP Imam, Kamis (23/11/2023), malam.

Tembakan airsoft gun mengenai bagian kepala sebanyak empat kali, pada bagian kepala bagian belakang tiga kali dan kening tengah.

Lalu, dua tembakan lain mengenai telinga kiri dan dahi.

Ilustrasi utang. (ISTIMEWA)

Baca juga: TEROR Debt Collector, Rumah Pasutri Ini Hampir Dibakar Habis Oknum Pinjol Gegara Tak Jadi Ngutang

Dalam keadaan penuh luka, korban melarikan diri dan melaporkan ke Polsek Ngargoyoso.

"Korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar dan menjalani operasi untuk pengambilan proyektil airsoft gun," jelasnya.

Kepolisian langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku yang telah melarikan diri dari TKP.

"Langsung dilakukan pengejaran. Pelaku diamankan di toko fotokopi pertigaan Nglorok, Desa Berjo," jelasnya.

Barang bukti yang diamankan satu airsoft gun jenis revolver dan satu bilah pisau.

Pelaku saat ini sedang melakukan pemeriksaan dan penyelidikan oleh petugas Polsek Ngargoyoso dan Polres Karanganyar.

Kasus Lainnya - Kasus teror debt collector akhir-akhir ini semakin jadi sorotan di Indonesia.

Seperti yang terjadi pada sosok pria bernama K.

Nahasnya K disebut tewas mengakhiri hidupnya sendiri usai diteror secara berlebihan oleh debt collector pinjol.

Tapi hal tersebut bisa saja satu dari seribu.

Teror debt collector pinjol atau pinjaman online. (OrientalDaily)

Namun nyatanya kasus teror juga terjadi pada seorang pria yang mengaku kena teror oleh debt collector pinjol ini.

Padahal pria tersebut mengaku bahwa tak berutang pada pinjol tersebut.

Dalam laporannya, suami istri ini mengaku diteror oleh debt collector karena tak jadi meminjam uang ke pinjol tersebut.

Dilansir World of Buzz dari Oriental Daily pada Kamis, (21/9/2023) pria berusia 29 tahun yang bekerja di Singapura ini mengalami teror pembakaran.

Baca juga: KASUS Pinjol AdaKami Disorot OJK, Buntut dari Pria Akhiri Hidup Tak Kuat Diteror Debt Collector

Pembakaran tersebut diduga dilakukan oleh para debt collector yang merasa tersinggung karena tak jadi diutangi.

Dalam video yang dibagikan, terlihat 2 kali sisi luar rumah suami istri ini dibakar oleh orang tak dikenal diduga debt collector dari pinjol.

Ia mengaku sempat meng-klik tautan permohonan pinjaman di pinjol, tetapi kemudian mundur sebelum mengonfirmasi pinjaman.

Kronologi kejadian

Semua bermula di bulan Mei 2023 lalu, ketika si pria tersebut memutuskan untuk menjajaki beberapa opsi pinjaman online.

Ia mengaku sempat memeriksa beberapa link pengajuan pinjaman online.

Saat konferensi pers, istri dari pria tersebut menyebut bahwa mereka ingin meminjam uang sekira SGD 10,000 (Rp 112 juta).

Meskipun sudah membaca syarat dan ketentuan dan tinggal beberapa klik untuk meminjam, si pria akhirnya memutuskan untuk membatalkan pinjaman karena dianggap mencurigakan.

Pria tersebut lalu mendapat telepon dari pihak pinjol setelah mereka berhasil mendapatkan data pribadinya.

Oknum dari pinjol malah justru meminta si pria ini untuk SGD 2,000 (Rp 22 juta) untuk biaya pemrosesan karena membatalkan permohonan pinjaman.

“Pihak pinjol mengklaim biaya penanganan bisa dicicil."

"Tanpa mencurigai adanya penipuan, suami saya terlebih dahulu mentransfer SGD 200 (Rp 2 juta) ke rekening bank yang ditunjuk."

"Namun setelah transfer, pihak pinjol mengaku belum menerima uangnya, sehingga suami saya menolak membayar lagi."

"Kami sudah tidak ada uang lagi,” ungkap sang istri.

Lalu setelah gagal pembayaran, suami istri ini justru mendapat teror telepon dari pinjol tersebut.

Bahkan diduga mereka mengancam akan menculik 2 anak mereka.

Mereka kemudian juga membakar sisi luar rumah pasutri ini sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 11 September (Senin) dan 15 September (Jumat).

Beruntung kedua api tersebut berhasil dipadamkan dan tidak ada korban jiwa.

Namun yang membuat semua ini semakin konyol adalah si oknum pinjol kemudian menelepon si wanita dan meminta uang sebesar SGD 3,000 (Rp 33 juta) sebagai 'biaya' mengirim orang untuk membakar rumah mereka.

“Saya dilecehkan oleh para debt collector, termasuk ibu, suami, saudara perempuan, dan ibu mertua saya semuanya terlibat."

"Saya berhenti dari pekerjaan karena khawatir dengan keselamatan saya sendiri dan anak-anak saya, bahkan anak-anak tidak bisa masuk sekolah lagi,” tambahnya.

Istrinya telah membuat 3 laporan polisi sehubungan dengan masalah ini.

Mereka berharap konferensi pers ini bisa menjadi cara agar para debt collector berhenti mengganggu keluarganya.

“Suami saya telah mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai pembuat roti dan berencana segera kembali ke Malaysia untuk menangani masalah ini,” jelasnya.

(*)

(Kompas.com/Fristin dan Tribunstyle/Dhimas)