Roaa mengamalkan ilmunya dengan aktif merawat para korban serangan Israel di rumah sakit.
Selain Roaa, nama cucu Ismail Haniyeh yang kematiannya membuat geger adalah Jamal Muhammad Haniyeh.
Jamal merupakan seorang jurnalis yang juga cucu tertua sang pemimpin Hamas.
Jamal dikabarkan tewas dalam serangan Israel pada Selasa (21/11/2023).
Jurnalis memang banyak menjadi korban serangan membabi buta Israel.
Komite Perlindungan Jurnalis atau Comittee to Protect Journalist (CPJ) mencatat, sejak 7 Oktober 2023 sampai hari ini, Rabu (22/11/2023) sudah ada 53 jurnalis yang gugur saat meliput konflik Israel-Hamas. Jumlah tersebut belum termasuk Jamal.
Baca juga: UPDATE Perang Hamas-Israel di Gaza, 12300 Warga Tewas, 30 Bayi Prematur Dievakuasi dari RS Al-Shifa
Dari 53 jurnalis itu, 46 warga Palestina, 4 warga Israel, dan 3 warga Lebanon.
CPJ juga menyelidiki sejumlah laporan yang belum dapat dikonfirmasi mengenai jurnalis lain yang dibunuh, hilang, ditahan, disakiti, atau diancam, dan mengenai kerusakan pada kantor media dan rumah jurnalis.
“CPJ menekankan bahwa jurnalis adalah warga sipil yang melakukan pekerjaan penting selama masa krisis dan tidak boleh menjadi sasaran pihak-pihak yang bertikai,” kata Sherif Mansour, koordinator program CPJ di Timur Tengah dan Afrika Utara, dikutip dari web CPJ.
Sukarlawan Terbunuh Usai Hibur Anak-Anak
Selain Roaa Hammam, tidak sedikit pemuda Gaza yang muncul menjadi hero di tengah perang.
Mereka memilih untuk melakukan hal apapun demi bermanfaat untuk kemanusiaan.
Jika Roaa dengan ilmu kedokterannya menjadi sukarelawan di rumah sakit, beda dengan Mohamed Sami Qariqa yang seorang seniman.
Dengan kreativitas dan kejenakaannya, Sami, panggilannya, memilih untuk menjadi sukarelawan yang membangun semangat anak-anak Gaza.
Ketakutan, kehilangan, kekhawatiran yang terlihat di wajah anak-anak Gaza itu hilang saat diajak bermain Sami.