Berita Viral

Mau Kabur Usai Kecelakaan di Surabaya, Remaja Sopir Mobil Malah Nabrak Lagi hingga Pemotor Tewas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

INNALILLAHI, hendak kabur usai kecelakaan di Surabaya, remaja pengendara mobil malah nabrak lagi hingga pemotor tewas.

Kanit Laka Lantas Polrestabes Surabaya, Iptu Suryadi mengatakan, faktor pengemudi belum cukup umur mempengaruhi terjadinya kecelakaan tersebut. Pengemudi dinilai belum siap dan kurang berhati-hati.

"Penyebab kecelakaan faktor manusia, kurang hati-hati dan tidak memperhatikan lalu lintas," kata Suryadi.

Saat ini, kata Suryadi, pihaknya telah membawa seluruh barang bukti, berupa mobil dan sepeda motor korban ke Mapolrestabes Surabaya. 

"Kami lakukan visum kepada jenazah (korban) di RSUD dr. Soetomo, lalu mendata saksi di lapangan, dan melalukan penyidikan lebih lanjut," jelasnya.

INNALILLAHI 2 Siswi SMA Tewas Kecelakaan di Banjarbaru Sepulang dari Bank Ambil Dana PIP

TRAGIS! dua siswi SMA di Banjarbaru tewas kecelakaan sepulang dari Bank ambil dana PIP, sebelumnya sudah diingatkan guru TU.

Kabar duka tengah menimpa keluarga besar SMAN 1 Karang Intan Kabupaten Banjarbaru.

Pasalnya dua siswinya baru saja meninggal dunia karena kecelakaan di Jalan Ir. PHM Noor, depan Yonif 623, Kelurahan Sungai Ulin, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kalsel, Rabu (15/11/2023) sekitar pukul 10.40 Wita.

Pihak sekolah mengucapkan duka yang sangat mendalam.

"Telah pulang ke Rahmatullah, kedua siswi kami, Siti Ulfah dan Nur Syifa Azzahra. Kami turut berduka cita atas meninggalnya dua siswi dari sekolah kami. Kami mendoakan kedua siswa kami mendapat surga dari Allah, dan semua amal ibadahnya diterima sisi Allah, " kata Kepala SMAN 1 Karang Intan Kabupaten Banjar, Hj Lutfiani, Rabu (15/11/2023).

Pihak SMAN 1 Karang Intan Kabupaten Banjar menghaturkan duka menyusul dua siswi yang tewas kecelakaan di Jalan Ir. PHM Noor, depan Yonif 623, Kelurahan Sungai Ulin, Kecamatan Banjarbaru Utara,Kalsel, Rabu (15/11/2023) sekitar pukul 10.40 Wita

Baca juga: ASTAGFIRULLAH Kecelakaan Beruntun di Sumedang, 10 Pelajar yang Naik Angkot Ikut Jadi Korban

Pihaknya menjelaskan kedua anak ini adalah dua dari 35 siswa yang mendapat bantuan dari pemerintah yakni Program Indonesia Pintar (PIP).

Bantuan dana harus diambil ke pihak Bank BNI di Martapura.

"Ada peraturan dari bank pengambilan dana tidak boleh diwakilkan. Jadi harus anak yang bersangkutan yang mengambil. Karena mau mencairkan dana tersebut, kemudian dua anak tersebut melapor kepada pihak sekolah.

Satu guru melaporkan ke saya selaku kepsek untuk mengambil dana itu keluar sekolah," kata Kepsek.

Sebelum berangkat mengambil dana, sudah diperingatkan oleh Kepala Petugas TU, Ibu Zakiah kepada keduanya untuk berhati hati di jalan dan tidak mengebut.

Halaman
123