3. Ganjar-Mahfud
Paslon ketiga, yakni Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD mengungkapkan bahwa nomor urut 3 cocok dengan bunyi sila ketiga Pancasila.
“Jadi kita mendapatkan nomor 3 itu pas, sesuai dengan (bunyi) sila ketiga (Pancasila) persatuan Indonesia,” kata Capres Ganjar yang didampingi oleh Cawapres Mahfud.
Setelah itu, pasangan ini menyinggung proses politik yang sudah dilewati sebelumnya yang dianalogikan sebagai drama Korea atau drakor.
“Bapak ibu yang sangat saya hormati, itulah kegembiraan yang seharusnya kita dapatkan. Tapi beberapa hari ini kita sedang disuguhkan untuk menonton drakor yang sangat menarik," kata Ganjar.
Menurut mereka, drama-drama seperti itu sebenarnya tidak perlu terjadi.
“Drama-drama itu lah yang sebenarnya tidak perlu terjadi, dan malam ini memang seharusnya kita sedang memulai, memulai sesuatu perayaan demokrasi melalui Pemilu,” tutur Ganjar.
Pada situasi tersebut, mereka mengakui bahwa banyak mendengar berbagai pihak yang gelisah dengan hal itu, meski tidak secara terbuka apa yang dimaksud.
“Kewajiban kita bapak ibu, untuk menjaga. Karena kalau kita merasakan itu, rasanya demokrasi harus kita pastikan bahwa demokrasi bisa baik meskipun sekarang belum baik-baik saja," kata dia.
Kemudian, paslon nomor 3 ini mengibaratkan demokrasi yang berjalan seperti aliran air yang bisa lurus atau berliku.
“Tapi percayalah, air yang mengalir itu, ia akan mengikuti arah batin. Dia tidak bisa dibendung dengan cara apapun,” tegasnya.
Namun jika memang masih dibendung, air tersebut akan tetap mencari cara sampai tiba di muara.
“Muara itulah muara demokrasi yang kita idam-idamkan, dan tentu saja, inilah kesepakatan hari ini yang mesti kita jaga bersama,” ungkapnya.
“Kita selenggarakan dengan betul-betul membawa integritas yang jauh, jauh sekali dari unsur KKN (kolusi, korupsi, nepotisme), harus kita pastikan,” tuturnya.
“Inilah amanat reformasi dan inilah amanat konstitusi yang sekarang kita pegang,” imbuhnya.