Berita Viral

Israel Diisukan Bangkrut, PM Benjamin Netanyahu Minta Warga Sumbang Dana Rp 1,4 M untuk Bantu Perang

Editor: Dhimas Yanuar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato selama kunjungannya ke pusat kendaraan udara tak berawak (UAV) Israel, di Pangkalan Udara Palmachim dekat kota Rishon LeZion pada 5 Juli 2023. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan menjalani operasi untuk menanamkan alat pacu jantung, kata kantornya dalam sebuah pernyataan awal pada 23 Juli 2023, hanya beberapa hari setelah dia keluar dari rumah sakit setelah masalah kesehatan.

TRIBUNSTYLE.COM - Perang melawan Hamas di Palestina sepertinya menguras dana pemerintah Israel.

Hal ini terkuak dari pengumuman Kementerian Keuangan Israel.

Mereka merilis aturan baru yang memperbolehkan pemerintah Tel Aviv untuk menerima sumbangan dari masyarakat untuk mendukung biaya operasional perang.

Milisi pemukim bentukan tentara Israel yang bertugas di wilayah permukiman masing-masing di daerah pendudukan di Palestina. (MENAHEM KAHANA/AFP/Getty Image)

Lewat peraturan tersebut nantinya masyarakat Israel, perusahaan swasta maupun yayasan filantropi bisa memberikan sumbangan dana secara langsung kepada pemerintah pusat, sebagaimana dikutip dari laman Haaretz

“Pemerintah merilis pedoman baru agar diperbolehkan menerima sumbangan dari masyarakat untuk mendukung perang, kebijakan tersebut juga mengizinkan pemerintah untuk memperpanjang masa berlakunya," ujar Kementerian Keuangan Israel.

Adapun besaran donasi atau sumbangan yang bisa diberikan masyarakat yakni maksimal sebesar 94 ribu dolar untuk organisasi bisnis dan 130 ribu dolar AS untuk organisasi nirlaba.

Kebijakan baru itu diadopsi PM Israel Benjamin Netanyahu usai negaranya mengalami defisit anggaran sebesar 22,9 miliar shekel atau sekitar 6 miliar dolar AS selama Oktober 2023.

Tak sampai disitu, memanasnya perang antara pasukan Israel dengan militan Hamas di jalur Gaza membuat pendapatan Israel selama bulan sebulan terakhir turun 15,2 persen dampak penangguhan pajak dan susutnya pendapatan jaminan sosial.

Baca juga: Dituding Dukung Israel, Felicya Angelista Beber Klarifikasi, Video Dibanjiri Komentar Warganet

“Sebagai sebuah persentase dari PDB, defisit selama 12 bulan sebelumnya naik menjadi 2,6 persen di bulan Oktober dari 1,5 persen di bulan September,” kata kementerian Keuangan Israel.

Bahkan akibat pembengkakan defisit sejumlah layanan keuangan global, seperti S&P terpaksa memangkas prospek peringkat Israel menjadi negatif, diikuti Moody's dan Fitch yang kompak meninjau ulang peringkat Israel untuk kemungkinan penurunan peringkat.

Meski penggalangan dana dapat menyelamatkan Israel dari ancaman deflasi, namun kebijakan tersebut mengundang kritik sejumlah pihak.

Termasuk direktur lembaga pemikir kebijakan Adva Center, Prof. Yossi Dahan, menurutnya sumbangan yang didapat dari masyarakat tidak dapat diterima untuk menjalankan fungsi operasional suatu negara, lantaran cara ini dapat mengganggu stabilitas dan kesejahteraan warganya di tengah ancaman perang.

Sejumlah ekonom menilai kemunduran yang dialami Israel merupakan sinyal bahwa negara ini mulai mengalami kebangkrutan.

Proyeksi tersebut diperkuat dengan pernyataan Bank Dunia yang menyebut ekonomi Israel tengah mengalami kemerosotan tajam buntut dari anjloknya ekspor Israel ke Palestina sebesar 24 persen serta gerakan boikot yang dilakukan masyarakat global terhadap perusahaan yang dianggap mendukung Israel.

....

Halaman
123