Karena latihan seperti itu cukup sulit, jadi butuh banyak usaha.
Hal ini mempengaruhi waktu istirahat seluruh keluarga.
Orang tua anak laki-laki tersebut sangat marah dan segera mengajukan keluhan kepada dewan sekolah mengenai metode pengajaran gurunya.
Mereka juga menyatakan keraguannya terhadap kemampuan mengajar guru.
Baca juga: Dalih Diminta Kerjakan Tugas, Siswi di Semarang Dilecehkan Guru Olahraga, 2 Teman Disuruh Pergi
Orang tua terkejut ketika mendengar penjelasan guru
Saat dihadapkan pada pertanyaan dari orang tua, guru perempuan tersebut dengan tenang menjelaskan, “Sebenarnya latihan ini tidak dimaksudkan agar siswa dapat menghitung 10.000 butir beras, melainkan agar anak dan orang tua dapat menemukan cara yang lebih mudah untuk melakukan latihan ini secara langsung, sehingga akan meningkatkan keterlibatan antara orang tua dan anak. Sekaligus meningkatkan kemampuan berpikir dan kreativitas anak ketika menghadapi situasi sulit.”
Guru menambahkan bahwa orang tua dapat membantu anaknya melakukan latihan ini dengan cara menghitung 200 butir beras dan menimbangnya untuk mengetahui berapa jumlah bijinya.
Selanjutnya ambil saja beras yang jumlahnya sama dengan berat aslinya, lalu menimbang kembali beras ini sebanyak 50 kali akan menghasilkan kurang lebih 10.000 butir beras dengan cepat.
Tujuan utama dari latihan ini adalah untuk menguji kelenturan anda dalam berpikir untuk meningkatkan kemampuan analisis logis siswa.
Cara ini tidak hanya meringankan siswa dari tekanan harus belajar siang dan malam, tapi itu juga membantu mereka mengembangkan beberapa keterampilan penting.
Setelah mendengar penjelasannya, orang tua sangat terkejut sekaligus menunjukkan bahwa keluarga tersebut tidak diberitahu mengenai cara menghitung beras tersebut.
Oleh karena itu, mereka cukup bingung dan kurang paham dengan pekerjaan rumah guru.
Setelah diposting di media sosial, insiden tersebut mendapat opini beragam.
Banyak yang mendukung metode pendidikan baru ini untuk membantu anak-anak belajar dan mempraktikkan berbagai keterampilan, daripada hanya berfokus pada buku-buku teori.
Namun tak sedikit yang menganggap pekerjaan rumah jenis ini memberikan pekerjaan baru kepada kedua orang tua karena anak kemungkinan besar tidak akan bisa menyelesaikannya sendirian.
Ada hal yang perlu diberitahukan guru kepada orang tua terlebih dahulu dan orang tua siswa tidak boleh ketinggalan informasi tentang pendekatan pendidikan tersebut.
Oleh karena itu, keluarga siswa tidak salah jika mengatakan bahwa kemampuan mengajar gurunya kurang baik.
(TribunStyle/ Amr)
Baca artikel lainnya terkait berita viral