Lulus kuliah dengan IPK 3,8, korban kemudian melanjutkan menjalani program koas.
Koas merupakan program profesi yang harus dilakukan oleh mahasiswa jurusan kedokteran untuk mendapatkan gelar dokter.
"Setahu saya beliau angkatan 19. Kemudian sambil koas jadi asisten dosen mengajar mata kuliah Patalogi.
Orangnya baik dan telaten sama mahasiswa. Innalillahiwainnailaihirojiun untuk beliau," ujar Kiara, teman CA.
Punya Banyak Teman
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Unair (FKH Unair) Prof Dr Murni Lamid drh MP mengungkapkan, dirinya cukup terkejut dengan kabar duka yang terjadi pada mahasiswanya tersebut.
Dikatakan Prof Murni, korban saat ini sedang menjalani program pendidikan dokter hewan yaitu program coasistensi dan sekarang akan memasuki pada divisi
"Saya cukup kaget dan ndredeg ini tadi, saya nangis dari tadi itu karena ini berita yang mendadak dan kami merasa dengan adanya berita ini kami sangat terpukul sekali,"ungkapnya dikonfirmasi SURYA.co.id, Minggu (5/11/2023).
CA , menurut Prof Murni dikenal memiliki kepribadian yang baik dan memiliki banyak teman serta sahabat.
Ia juga berada di kelompok 41, yang Senin (6/11/2023) akan menjalani program kegiatan coasistensi di divisi parasitologi.
Sementara itu rencana pemakaman belum ditentukan waktunya karena masih menunggu keluarga yang lain.
Jenasahnya akan disemayamkan di Rumah Sinoman Dana Pangrukti, Kota Kediri.
Seperti diketahui, k Selain itu ditemukan dua kertas surat wasiat yang ditulis bahasa Inggris yang ditujukan untuk keluarganya.
(*)
Artikel diolah dari TribunnewsSultra.com dan Surya.co.id