Berita Viral

Ibu Hamil Jatuh Dalam Sumur, 1 Jam Teriak Tak Ada yang Menolong, Kini Harus Melahirkan Lebih Awal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KISAH pilu ibu hamil jatuh ke dalam sumur, 1 jam teriak tak ada yang menolong, kini harus melahirkan lebih awal.

TRIBUNSTYLE.COM - KISAH pilu ibu hamil jatuh ke dalam sumur, 1 jam teriak tak ada yang menolong, kini harus melahirkan lebih awal.

Menjadi seorang ibu pasti mempunyai pengalaman yang tak terlupakan baik saat hamil maupun saat melahirkan.

Begitu pula dengan kisah wanita ini yang mengalami kecelakaan saat hamil anak pertamanya.

Wanita yang dikenal dengan nama Wan Natasha (24), menceritakan kejadian yang menimpanya pada bulan Agustus lalu, dimana dia terjatuh ke dalam sumur sampai kaki kirinya patah.

Wan Natasha terjatuh ke dalam sumur sampai kaki kirinya patah.

Baca juga: PILU Istri Sebulan Lagi Melahirkan, Suami Meninggal Mendadak, Baru Sadar Firasat: Tersusun Indah

“Kejadiannya tanggal 22 Agustus lalu, saat aku sedang hamil 38 minggu. Saat itu, aku sendirian di dekat rumah, suamiku sedang bekerja. Aku ingin mengambil pakaian di gantungan belakang rumah. Area gantungan itu melewati sumur... Aku tidak sengaja menginjaknya".

“Tiba-tiba penutup salah satu sumur roboh dan aku terjatuh ke sumur kosong sedalam 16 kaki. Aku pingsan dan merasakan kakiku
sakit dan berdarah".

"Saat itu jantungku berdebar kencang, kepalaku kosong... Aku hanya memikirkan bayi di dalam perutku. Aku berteriak minta tolong... Aku terjebak selama satu jam. Alhamdulillah ada tetangga yang mendengar dan dia menelepon suamiku," 'katanya kepada mStar mengingat kejadian itu.

Menurut Wan Natasha, suaminya berusaha menyelamatkannya menggunakan tangga namun gagal karena kakinya terluka.

Dia kemudian diselamatkan oleh pemadam kebakaran yang kemudian bergegas membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

“Saat dokter datang untuk melakukan pemeriksaan, aku minta diperiksa kandunganku terlebih dahulu karena memikirkan keselamatan bayiku. Ketika dokter mengatakan bayiku baik-baik saja, aku langsung lega".

“Kemudian dokter mengobati luka di kakiku, ternyata jariku robek dan kaki patah hingga harus diperban".

“Setelah dirawat, aku boleh pulang tapi dokter bilang posisi bayi sudah terbalik, mungkin karena terjatuh. Jadi aku dirawat di bangsal dan diberi tahu harus melahirkan enam hari kemudian,” katanya yang berdomisili di Cempaka, Kelantan.

Wan Natasha menambahkan, kabar tersebut membuatnya khawatir karena memikirkan harus melahirkan dengan kaki yang masih sakit.

“Aku down karena memikirkan macam-macam… tidak bisa berjalan, lalu harus melahirkan lebih awal. Tapi ternyata Alhamdulillah, semuanya dimudahkan".

Bayi Wan Natasha sudah berumur dua bulan

“Aku melahirkan bayi perempuan dengan selamat melalui operasi caesar pada 28 Agustus,” imbuhnya.

Halaman
12