Tak sedikit yang berterima kasih kepada Randy Alam karena mereka juga bisa membuat ayam geprek seperti yang dilakukan dirinya.
"Singkat cerita, sekarang fokus live streaming untuk bagi-bagi resep agar bermanfaat bagi orang lain," tukas Randy.
Berbeda dari pengusaha lainnya, Randy Alam tak masalah berbagi resep ayam gepreknya dengan warganet.
Bahkan Randy mengaku banyak yang mengirimkan pesan bahwa karena resepnya banyak yang terbantu.
Randy Alam merasa terinspirasi karena upayanya memberikan manfaat bagi banyak orang.
"Tuhan pasti memiliki alasan yang kuat mengapa Dia menempatkan kita di dunia ini dan pada tempat yang kita tempati saat ini. Jangan pernah merasa tak berharga, kalian semua sangat berarti. Oleh Koki Geprek," pungkasnya.
Postingan Randy ini menjadi viral dan telah ditonton oleh lebih dari sepuluh juta pengguna TikTok.
Unggahannya juga mendapat ratusan ribu likes dan puluhan ribu komentar dari warganet.
Sejumlah netizen mencurigai bahwa Randy memutuskan untuk mengundurkan diri dari ASN DJP karena tekanan psikologis dalam pekerjaannya. Namun, ada juga yang mengagumi perjalanan hidupnya.
"Saya curiga tekanan psikologis di DJP tinggi bagi orang yang jujur. Benarkah, bang?" kata seorang warganet.
"Saya tidak pernah menduga bahwa Bang Koki Geprek, ternyata adalah mantan PNS Kemenkeu. Selamat dan sukses, Bang," ujar netizen lainnya.
"Meninggalkan pekerjaan dan gaji untuk berbagi pengetahuan kepada para pengangguran agar mereka bisa bekerja adalah tindakan yang sangat mulia. Termasuk dalam amal jariyah," kata seorang warganet.
"Saya sering melihat siaran langsungnya, dan ternyata Bang Koki Geprek adalah mantan PNS," kata seorang netizen.
Gaji TikTok
Mengenai pendapatan dari TikTok, jumlah gaji seorang pengguna TikTok (influencer) dapat bervariasi.
Pendapatan dari fitur Creator Fund bergantung pada total tayangan video, tingkat keterlibatan konten, lokasi pengguna, dan jumlah peserta dalam program tersebut.
Hank Green, seorang TikToker, mengungkapkan bahwa ia hanya mendapatkan beberapa sen untuk setiap seribu tayangan video.
Sementara itu, delapan kreator lainnya mengungkapkan bahwa pendapatan mereka per 1.000 tayangan video berkisar antara US$ 6 hingga US$ 8 (sekitar Rp 88.000 hingga Rp 117.000).
Jumlah tayangan yang dapat dimonetisasi sering kali jauh lebih rendah, dengan nilai maksimum sekitar US$ 17 (sekitar Rp 249.000).
Beberapa influencer mengatakan bahwa pendapatan terbesar mereka berasal dari kerjasama dengan merek tertentu.
Sebagai contoh, TikToker Jalyn Baiden mengungkapkan bahwa ia menerima lebih dari US$ 26.000 (sekitar Rp 381,2 juta) dari sponsor yang meminta konten bermerk dan menjalin kerjasama afiliasi.
Karena itu, pendapatan dari TikTok sangat bervariasi dan tidak hanya tergantung pada jumlah pengikut (followers).
Jadi, perjalanan Randy Alam dari ASN Ditjen Pajak menjadi penjual ayam geprek yang sukses di TikTok adalah inspiratif dan menunjukkan bahwa keberhasilan dapat datang dari keberanian untuk mencoba hal baru.
(TribunStyle.com/Febriana/Dhimas)
Sebagian artikel diolah dari BangkaPos.com