Dia mengatakan, mereka dipersilakan tetap bersekolah.
"Kita jaga agar mereka tak tenggelam trauma, tetap harus sekolah, jangan dulu ke Ponpes itu supaya menghindari tekanan mental," kata Agam.
Agam menyerahkan kasus ini kepada pihak berwajib.
Dia meminta polisi mengusut tuntas sampai seluruh korban mendapat keadilan.
"Hak mereka dilindungi dalam mengenyam pendidikan, bergaul dan bermasyarakat. Identitas dijaga ketat agar jangan terjadi perundungan," ujar Agam.
"Untuk sementara enam orang korban, lima dari Karanganyar dan satu dari Wonogiri, ayo berani melapor, muncul korban lain sangat memungkinkan," imbuh Agam.
Ia mengaku, pelaku merupakan warga Jatipuro.
Dia sendiri tak menyangka pelaku tega berbuat nista.
"Perawakannya kalem dan santun, ternyata predator anak,"pungkasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunPekanbaru.com/Muhammad Natsir, Kompas.com/Idon Tanjung)(TribunSolo.com/Mardon)
Diolah dari artikel Tribunnews.com dan TribunSolo.com