Berita Viral

Pasutri Ini Punya 4 Anak yang Lahir Tanggal 6 September, Unik Tanpa Direncana, Ulang Tahun Barengan!

Editor: Amirul Muttaqin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga di Singapura, Salihin Ahmad Perbah dan istrinya Khairunnisa Abdul Karim merayakan ulang tahun keempat anaknya yang jatuh di tanggal yang sama pada 6 September.

TRIBUNSTYLE.COM - Pasutri di Singapura ini memiliki empat anak dan semuanya lahir pada 6 September.

Kesamaan tanggal lahir keempat anak mereka itu bukanlah hal yang disengaja.

Ketidaksengajaan itu justru membuat keunikan anak-danak dalam keluarga ini semakin istimewa.

Seperti apa kisah lengkapnya?

Baca juga: Punya 9 Anak Berzodiak Berbeda, Ibu 31 Tahun Ini Ingin Tambah 3 Lagi: Satu Anak per Zodiak

Warga di Singapura, Salihin Ahmad Perbah dan istrinya Khairunnisa Abdul Karim merayakan ulang tahun keempat anaknya yang jatuh di tanggal yang sama pada 6 September. (Dok SALIHIN AHMAD PERBAH via Straits Time)

Kisah unik orang tua memiliki empat anak lahir di tanggal yang sama padahal tidak direncana datang dari Singapura.

Semuanya lahir pada tanggal 6 September. Anak pertama lahir pada 2011, anak kedua pada 2013, anak ketiga pada 2015, dan anak keempat pada 2023.

Fakta ini pun telah menimbulkan keheranan di kalangan masyarakat Singapura.

Anak-anak tersebut, tiga perempuan dan seorang laki-laki, dilahirkan secara normal oleh dokter kandungan yang sama.

Ayah mereka, Salihin Ahmad Perbah, seorang teknisi pesawat terbang berusia 49 tahun, mengungkapkan keterkejutan dan kegembiraannya setelah anak keempatnya lahir di tanggal yang sama dengan kakak-kakaknya.

"Kami benar-benar tidak merencanakan hal ini," ucapnya, dikutip dari Straits Times (ST).

Dia dan istrinya, Khairunnisa Abdul Karim, seorang ibu rumah tangga berusia 39 tahun, menganggapnya sebagai sebuah berkah untuk merayakan ulang tahun semua anak mereka pada hari yang sama.

"Hal ini membuat kami merasa bersama, sebagai satu kesatuan," beber Salihin.

Khairunnisa bercerita sebelumnya tak punya rencana untuk bisa memiliki anak keempat. 

Mereka telah merencanakan untuk berhenti memiliki anak setelah kelahiran anak ketiga pada 2015.

Mereka pun harus membeli barang-barang baru untuk bayi perempuan yang baru lahir karena barang-barang yang digunakan untuk tiga anak pertama mereka telah diberikan kepada orang lain atau dibuang.

Halaman
12