Butuh waktu cukup lama hingga akhirnya Dian mau melakukan tes DNA tersebut.
Bukan tanpa alasan, rupanya Dian saat itu masih mencerna apa yang terjadi pada dirinya.
Ditambah lagi, ada fakta baru bahwa Dian dan suaminya membutuhkan perjuangan lebih untuk bisa hamil.
"Ibu D sama suaminya ini sejak menikah butuh effort lebih untuk punya anak kurang lebih 1,5 tahun," kata Kuasa Hukum Dian, Binsar Aritonang saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Senin (28/8/2023).
Dian dan suaminya sampai datang ke beberapa klinik kandungan untuk melakukan program kehamilan.
"Apalagi anak pertama, ini pasti sangat dinantikan saat hamil itu," bebernya.
Untuk itu dikatakan Binsar, baik Dian dan suaminya sudah sangat dekat dengan sang anak yang mereka rawat.
"Jadi kalau kedekatan, dekat sekali. Setahu saya juga masih ASI, ibu D juga kerja," jelasnya.
Diketahui, Dian dan suaminya menikah sekitar tahun 2020, dan melahirkan anak pada Juli 2022.
"Saya lupa nikahnya tahun berapa, kurang lebih tiga tahunan, anak pertama dan hasil program," pungkasnya.
Baca juga: Akhir Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Orang Tua Sepakat Laporkan RS Sentosa, Kapolres Siap Terima
ANJLOK! Jumlah Pasien di RS Sentosa Bogor Menurun Imbas Kasus Bayi Tertukar, Pilu Nasib 300 Karyawan
Kasus bayi tertukar di Rumah Sakit Sentosa, Bogor, Jawa Barat menimbulkan sejumlah dampak.
Pihak RS mengaku jumlah pasien kini anjlok alias menurun jauh.
Mereka pun kini memikirkan nasib 300 karyawan yang mencari nafkah di Rumah Sakit Sentosa.
Ya, setelah peristiwa bayi tertukar antara keluarga Ibu S dan Ibu D mencuat, pihak rumah sakit tempat bersalinnya dua bayi tertukar tersebut terkena dampak hebat.