Ayah Adang adalah orang yang pemalas, tidak mau bekerja, memiliki keluarga besar dan sangat miskin.
Oleh karena itu, sejak usia 5-6 tahun, dia harus melakukan banyak pekerjaan, bersekolah dan bekerja paruh waktu untuk
mendapatkan uang guna menghidupi keluarganya.
Ketika dia akan lulus dari sekolah menengah, dia berhenti sekolah untuk bekerja memberi makan adik-adiknya.
Dia bekerja di restoran dan pabrik sepatu, kemudian belajar bahasa asing secara otodidak dan menjadi pemandu wisata.
Dengan uang yang diperolehnya, selain untuk memberi makan adik-adiknya, dia juga membelanjakan uangnya untuk mengobati penyakit ayahnya.
Uang itu juga digunakan untuk memperbaiki rumah, membeli traktor untuk rumah, dll.
Melihat gadis yang 20 tahun lebih muda darinya namun memiliki kekuatan hidup yang luar biasa, Tan mulai mengaguminya dan bersimpati.
"Sejujurnya, saya belum pernah bertemu dengan gadis yang begitu kuat, energik, dan bertanggung jawab,” komentar Tan pada Adang.
Sebaliknya, Adang juga mempunyai perasaan terhadap Tan.
Gadis itu berkata bahwa Tan adalah pria yang tulus, mudah didekati, dan pekerja keras.
Apalagi saat bersamanya, dia tidak hanya menemukan cinta, tapi juga menemukan kehangatan seorang ayah.
Diketahui bahwa Tan berusia 3 tahun lebih tua dari ayah pacarnya dan 2 tahun lebih muda dari ibunya.
Setelah jatuh cinta, dia pun membantu pacarnya menjaga keluarganya, sehingga keluarga Adang sangat menyayanginya.
Baca juga: Ngakunya Bujang, Gadis Ini Syok Pacarnya Ternyata Duda, Tolak Ajakan Nikah, Malah Dibikin Sengsara
Setelah saling kenal selama beberapa bulan, Tan membawa pacarnya yang berasal dari Laos ke kampung halamannya untuk merayakan ulang tahun putrinya.
Dia juga mengenalkan Adang ke orangtua dan kerabatnya.