Ia menyebut bahwa Altaf awalnya bermain Crypto hanya untuk mencari tambahan uang.
Namun lama kelamaan Altaf mulai berubah tanpa sebab hingga akhirnya Akbar mengetahui jika temannya rugi Rp 80 juta setelah adanya kasus pembunuhan ini.
Sebelum pembunuhan terjadi, Altaf rupanya memang pernah mengeluh kepada Akbar mengenai utang yang menjeratnya.
"Sempat ngeluh soal kebingungan dan kepusingan dia cara mencari uang ya.
Cuma lanjutannya ga ada si, dia cuma cukup ngeluh aja sih dan nggak ngomongin gimana mau ngehandle masalah ini," sambung Akbar.
Karena terlilit utang pun Altaf jadi kesusahan untuk membayar uang kosan.
Altaf tinggal bersama dua rekannya sehingga pembayaran kosan dibagi bertiga dengan nominal berbeda.
Dua rekan Altaf masing-masing membayar Rp 2,5 juta dan Rp 2,3 juta.
Sedangkan, Altaf hanya membayar Rp 1,2 juta berdasarkan kesepakatan diantara mereka.
Pembayaran kosan dilakukan per tiga bulan.
Penjaga kosan, Sunarsih sempat menagih uang kosan Altaf.
Pasalnya, dua rekan Altaf telah membayar kosan. Hanya pelaku yang belum melunasi kewajibannya.
Altaf Sempat Tawarkan HP Ke Pemilik Kos Untuk Lunasi Tunggakan Sewa
Disisi lain, terungkap pengakuan dari Sunarsih selaku pemilik kos Altafasalya Ardnika Basya (23) mahasiswa UI yang bunuh adik tingkatnya Muhammad Naufal Zidan (19).
Diketahui jika Altaf sempat menawarkan hp ke pemilik kos untuk membayar uang sewa yang ditempatinya di Wisma Ladika di RT 03 RW 01, Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat.