TRIBUNSTYLE.COM - Ulfandi Fajritul viral di media sosial lantaran sukses mengubah jalan hidupnya lewat kerja keras.
Pria yang akrab disapa Pandi ini lolos menjadi bintara Polri.
Padahal sebelumnya, Pandi harus mengais rezeki dari mengumpulan sampah orang lain.
Kisah mantan tukang angkut sampah ini diunggah dalam Insatgram resmi SSDM Polri.
Pandi yang sebelumnya bekerja sebagai petugas sampah kini terpilih menjadi seorang Bintara Polri.
Baca juga: PELAKU Penembak Bripda Ignatius Dwi Frisco Dipecat Sebagai Anggota Polri, Pemberhentian Tidak Hormat
Tekad yang kuat serta giat dalam bekerja menjadi modal bagi Ulfandi Fajritul Hidayat untuk bisa mengikuti seleksi calon bintara di Polda Papua.
Pemuda sebelumnya merupakan petugas sampah yang sehari-hari bekerja mengangkut sampah di sekitaran kompleks.
Kerja keras pantang menyerah berhasil mengantarkan seorang petugas kebersihan bernama Pandi untuk memperbaiki kehidupannya.
Sosok Pandi juga dikenal rajin dan pantang menyerah selama bertugas.
Tanggung jawabnya selama ini senantiasa dilakoni dengan baik.
"Pandi itu orangnya selama bekerja di DKPP sini orangnya rajin, baik, tidak pernah mengeluh," ucap rekan Pandi.
"Aktivitas sehari-hari saya adalah mengangkat sampah di sekitaran kompleks," kata Pandi.
Pandi merupakan anak dari seorang penjual es campur di pasar.
Sang ibu biasanya berjualan es campur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Motivasi menjadi anggota polisi muncul karena ingin membantu perekonomian keluarga dan meneruskan tugas sang ayah sebagai tulang punggung keluarga.
"Ibu saya hanyalah penjual es campur di pasar baru,"
Baca juga: PERSELINGKUHAN Oknum Pak Polisi dan Bu Notaris di Solo, Suami Pergoki Masuk Hotel: Semuanya Kupenuhi
"Motivasi saya menjadi anggota Polri untuk membantu perekonomian keluarga saya dan meneruskan tugas bapak saya sebagai tulang punggung keluarga," ucap Pandi.
Sang ibu yang mendengar kabar anaknya diterima menjadi polisi sangat bangga.
Dirinya berterima kasih kepada seluruh jajaran Polri yang telah memberikan kesempatan untuk anaknya.
"Saya sangat berterima kasih kepada bapak Kapolri, bapak Kapolda Papua, dan bapak Karo SDM Polda Papua karena telah memberikan kesempatan kepada anak saya untuk menjadi anggota Polri. Terima kasih," katanya.
Pandi mengaku bahwa selama mengikuti proses seleksi dirinya tidak mendapat tarikan biaya sepeserpun.
Pandi hanya perlu membayar kerja keras selama mengikuti pendidikan Bintara Polri.
"Alhamdulillah saya bisa sampai dinyatakan untuk mengikuti pendidikan Polri dan lulus tanpa uang sepeserpun," pungkasnya.
Diolah dari artikel surya.co.id