Berita Kriminal

Dituduh Mencuri Kopi, Siswa di Flores Disiksa Guru dengan Air Panas: Tangan Dicelup hingga Melepuh!

Editor: Amirul Muttaqin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi air panas.

TRIBUNSTYLE.COM - Nasib pilu seorang siswa SMK di Flores Timur yang disiksa oleh gurunya.

Sang guru menyelupkan tangan siswanya itu ke air panas hingga melepuh.

Korban dituduh mencuri kopi oleh gurunya hingga mendapatkan hukuman sadis tersebut.

Seperti apa kisah lengkapnya?

Baca juga: MURKA! Anak Kerjakan Soal Matematika 3x6 Hasil 18 Dicoret Guru, Ibu Langsung Kicep Dengar Penjelasan

Ilustrasi kulit terkena air panas (Freepik)

Seorang guru SMK di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur dilaporkan ke polisi karena menganiaya muridnya pada Rabu (2/8/2023).

Ia memaksa korban, YAP untuk menyelupkan tangannya ke dalam air mendidih. Akibatnya, tangan kanan remaja asal Desa Pandai, Kecamatan Wotan Ulumado, Pulau Adonara itu melepuh.

Kasus tersebut mencuat setelah peristiwa tersebut diceritakan di grup Facebook.

Salah satu keluarga korban, Emanuel mengatakan, korban sudah pulang dan mendapat perawatan di rumah orang tuanya di Desa Pandai, Kecamatan Wotan Ulumado, Pulau Adonara.

"Dia sudah ada di rumah. Tangan melepuh seperti yang kakak lihat di foto itu," kata Emanuel saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (4/8/2023).

Emanual juga menyebut bahwa pihak keluarga sudah melaporkan kejadian tersebut ke polisi pada Kamis (3/8/2023).

Dituduh mencuri kopi

Emanual menyebut peristiwa tersebut terjadi di asrama putra selepas jam pelajaran sekolah.

Pada Rabu (2/8/2023) malam sekira pukul 19.00 Wita, korban dan teman-temannya dipanggil oleh sang guru yakni terduga pelaku.

Saat itu sang guru yang berinisial N mencurigai korban dan teman-temannya mengambil kopi sachet,

"Yang dia (korban) cerita, bilang dengan beberapa teman dicurigai curi moka. Guru suruh celup tangan ke air panas, paksa begitu," kata Emanuel.

N mengatakan kepada para siswa jika tidak mencuri maka tangan mereka yang dimasukkan ke air panas akan baik-baik saja.

"Gurunya paksa kan, kebetulan korban yang paling pertama. Tanga sudah luka, jadi teman-teman yang lain tidak mau ikut," tuturnya.

Setelah kejadian tersebut, korban langsung menghubungi orangtuanya melalui video call Whatsapp.

"Dia sudah tidak tahan, malamnya kasih tau orang tua, besoknya langsung lapor polisi," ceritanya.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Flores Timur, Iptu Lasarus M La'a, mengatakan telah menerima laporan dan sedang menangani kasus itu.

"Laporan sudah diterima kemarin dan korban sudah divisum. Kita tetap proses seusai aturan hukum," kata dia, Jumat (4/8/2023).

Meski sudah menerima laporan resmi, pihaknya belum melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku.

"Pelaku sepertinya belum di BAP, karena laporannya kemarin siang," jelasnya.

Baca juga: NAHAS Nasib Siswa STM Disiksa Guru di Larantuka, Tangan Dicelupkan ke Air Mendidih hingga Melepuh

Sang guru minta maaf

Dihubungi wartawan pada Sabtu (5/8/2023), N mengaku baru pertama menerapkan pembinaan yang dianggap kurang manusiawi.

Ia mengatakan cara itu ia ambil karena sering terjadi pencurian dalam lingkungan asrama.

"Ada 17 siswa yang celup, dan Fendi menjadi orang kedua. Pas saya cek, anak lain aman, tapi hanya dia yang luka," ungkapya.

Ne menggunakan ember untuk menampung air panas. Menurutnya suhu air tidak mendidih karena terjeda 20 menit setelah direbus dengan kompor.

"Sekitar 20 menit, jadi mereka celup itu bukan sedang jerang di atas kompor," sahutnya.

Atas perbuatannya, ia meminta maaf kepada siswa dan keluarga besarnya. Selain itu ia juga mematuhi konsekuensi hukum yang ditempuh keluarga korban.

Diolah dari artikel di KOMPAS.com

Baca artikel lainnya terkait berita kriminal