TRIBUNSTYLE.COM - WASPADA penipuan, karyawan minimarket kena tipu, tukar uang receh, saat dibuka ternyata diisi tanah, jumlahnya tak sebanding.
Modus baru penipuan kembali terjadi di masyarakat.
Salah satu modus yang baru terungkap adalah dengan cara menukar uang logam.
Korbannya tak pandang bulu, jika lengah maka akan mudah menjadi sasaran penipuan.
Seperti yang baru-baru ini terjadi, penipuan menimpa karyawan minimarket.
Baca juga: INNALILLAHI Mahasiswa UBL Tewas Kecelakaan Tunggal di Sultan Agung, Orang Tua Syok Dikira Penipuan
Dilansir TribunStyle.com dari akun TikTok @hangusdi memperlihatkan seorang pria yang menjadi korban penipuan.
Menurut keterangan pada video tersebut, pria yang menjadi korban penipuan merupakan salah satu karyawan minimarket.
Di mana ia memperbolehkan seseorang yang ingin menukarkan uang recehnya ke uang kertas.
Namun, ujungnya malah kena tipu karena tidak langsung menghitungnya.
"Hati hati guys, hitung dulu kalo ada yang nukar uang logam," tulis pemilik akun pada keterangan video.
Modus dari penipuan tersebut yakni tukar uang receh yang dalamnya ternyata diisi tanah sebagai pemberat.
Dalam video tersebut terlihat seorang pria bersama rekannya membongkar uang logam yang dibungkus menggunakan plastik kiloan.
Jika dilihat dari luar, plastik itu berisi uang logam pecahan Rp 500 hingga Rp 1.000 yang dimasukkan ke dalamnya secara acak.
Saat kemasan dibuka menggunakan silet, terlihat bagian tengah bungkusan plastik tersebut ternyata berisi tanah.
Rupanya uang logam tersebut hanya berada di pinggir-pinggir permukaan plastik saja.
Tidak disebutkan berapa jumlah uang logam tersebut.
Namun diduga lebih sedikit dari nominal yang diberikan pria itu kepada oknum yang menukarkan uang itu.
Terlanjur apes, pemilik akun menghimbau kepada warganet yang menonton videonya untuk berhati-hati saat ada orang yang hendak menukar uang logam dalam jumlah yang banyak.
Harus dihitung untuk memastikan jumlahnya.
Video yang diduga sebagai modus penipuan baru itu kini sudah ditonton hingga hampir 1 juta kali.
Dalam kolom komentar, warganet pun ramai memberikan responnya.
Banyak yang menyarankan agar lebih berhati-hati dan sebaiknya dihitung dulu sebelum oknumnya pergi.
"Saran aja si bang,lain kali kalau ada yang mau nuker duit recehan, mending yang diterima tu duitnya yang belum di bungkus rapi kek gitu".
"Kalo terima tukeran mending yg disusun pake solasi. Jadi ngitungnya gampang dan gak bakal nipu".
"Dulu jadi kasir alfa selalu di hitung dulu walaupun udah langganan tuker koin dan udah kenal".
Penipuan Berkedok Arisan! Wanita di Kotabaru Bawa Kabur Uang Puluhan Juta, Korban Pilu Lapor Polisi
Wanita berinisial RMY (35) di Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), kini harus berurusan dengan polisi imbas melakukan penipuan berkedok arisan.
Anisa, salah satu korban mengaku dirugikan hingga Rp 20 juta oleh RMY.
Pasalnya, setelah dia mengirimkan sejumlah uang kepada RMY, namun tersangka tak kunjung membayarkan uang dan keuntungan yang dijanjikan.
Lantas, kemana larinya uang Anisa?
Diduga melakukan penipuan berkedok keuntungan besar dengan cara arisan, RMY (35) kini harus berurusan dengan Polres Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Dia ditangkap di Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalsel, oleh Unit Buser dipimpin KBO Satreskrim Ipda Kity Tokan dan Kanit Buser Ipda Bernat Sinaga, Selasa (4/7/2023) malam.
Baca juga: VIRAL Arisan Emak-emak Sosialita Senilai Rp 2,5 Miliar, Tiap Bulan Setor Rp 100 Juta, Fantastis!
Belakangan diketahui, tersangka berstatus ibu rumah tangga, warga Jalan Belitung Darat, Kelurahan Belitung Utara, Kota Banjarmasin.
Kepala Polres Kotabaru, AKBP Tri Suhartanto, melalui Kasatreskrim, AKP Iksan Prananto, mengatakan, dugaan penipuan berawal saat korban/pelapor, Anisa, melihat status WA (WhatsApp) tersangka memposting jual beli arisan.
Tersangka menawarkan keuntungan dari pembelian arisan.
Korban/pelapor tertarik dan percaya prihal jual beli arisan yang ditawarkan tersangka.
Agar korban lebih percaya, tersangka memberikan testimoni dari orang-orang yang mendapatkan keuntungan membeli arisan dari tersangka.
Lalu, korban mengirim uang ke tersangka melalui M-Banking dengan nomonal Rp 2 juta pada 16 Mei 2023.
Kemudian kirim lagi Rp 4 juta pada 18 Mei, lalu Rp 3 juta pada 25 Mei dan lagi sebesar Rp 1,6 juta lebih.
Selanjutnya, kirim lagi Rp 4 juta pada 26 Mei dan sebesar Rp 2 juta pada 27 Mei.
Menurut AKP Iksan, sesuai janji tersangka, seharusnya pada 28 Mei menjadi tenggang waktu pembayaran kepada korban.
Namun tersangka tidak membayarkan uang korban maupun keuntungan yang dijanjikan dari pembelian arisan tersebut.
Baca juga: Aku Sudah Sembuh Bahagia Eny Pulang ke Rumah, Ibu Tiko Temui Tetangga : Ikut Arisan dan Pengajian
"Akibat kejadian tersebut korban mengalami kerugian sebesar Rp 20 juta dan melapor ke Polres Kotabaru," ujar AKP Iksan.
Hasil interogasi, tersangka mengaku uang ditransfer korban sebesar Rp 20 juta.
"Pengakuan tersangka, uang korban dipakai untuk mencairkan arisan kepada member arisan lainnya yang dikelola tersangka," pungkas AKP Iksan.
(TribunStyle.com/Ika Bramasti).