Berita Viral

Bocah Periksa Sakit Mata, Dokter Temukan 12 Belatung Hidup di Dalamnya, Penyebabnya Bikin Merinding

Penulis: Amirul Muttaqin
Editor: Amirul Muttaqin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokter temukan belatung lalat di mata bocah di Turki.

TRIBUNSTYLE.COM Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dibawa ke rumah sakit karena sakit mata.

Setelah melakukan pemeriksaan, dokter terkejut menemukan belatung hidup di wajah bocah itu.

Seperti apa kisah lengkapnya?

Baca juga: Rasanya Sakit Sekali Pria Ini Terbangun Buta Satu Mata Setelah Tidur dengan Lensa Kontak Terpasang

Dokter temukan belatung lalat di mata bocah di Turki. (Turkey Post)

Dilansir Daily Star pada 10 Juli 2023, anak yang berasal dari kota Tatvan di Turki itu sebelumnya mengalami ketidaknyamanan pada matanya selama beberapa hari.

Pada tanggal 5 Juli, orang tuanya membawanya ke Poliklinik Mata Rumah Sakit Negeri Tatvan untuk pemeriksaan.

Petugas medis awalnya menemukan delapan larva lalat hidup di bawah mata kiri anak laki-laki itu dan langsung mengeluarkannya.

Keesokan harinya, dokter menemukan lagi tiga belatung dan langsung mengeluarkannya.

Spesialis oftalmologi Op. Halil İbrahim Ateşoğlu mengatakan: "Dalam pemeriksaan kami, kami melihat belatung bergerak di bawah kelopak mata pasien, dan kami membersihkannya dalam pemeriksaan mikroskopis."

Staf rumah sakit percaya bahwa belatung tersebut hidup di wajah anak tersebut setelah seekor lalat dewasa terbang ke matanya dua hari sebelumnya.

Dia diberi tetes antibiotik dan dipulangkan.

Ini bukan pertama kalinya larva lalat ditemukan di mata seseorang.

Faktanya, kondisi tersebut bahkan memiliki nama – ophthalmomyiasis.

Dijelaskan oleh National Library of Medicine, penyakit itu terjadi ketika belatung dari spesies lalat yang berbeda menemukan jalan mereka ke dalam atau ke bola mata manusia.

Ini paling sering terjadi ketika lalat dewasa yang membawa belatung terbang ke mata, meskipun mata juga dapat terinfeksi melalui kontak dengan tangan yang terkontaminasi.

Penyakit mengerikan ini paling umum terjadi pada mereka yang bekerja dengan hewan ternak atau tinggal di dekat sungai atau peternakan, atau di daerah pedesaan.

Halaman
12