TRIBUNSTYLE.COM - Tanggung jawab seorang guru bukan hanya tentang menyebarkan ilmu dan kebaikan tetapi juga menjaga murid-muridnya.
Ini adalah tanggung jawab yang tidak dapat disangkal, tetapi seberapa jauh seorang guru harus memperhatikan siswanya?
Apa yang terjadi ketika milik siswa kehilangan barang di sekolah?
Baca juga: SALING Sindir & Ngambek, Kisruh Tabungan Macet Rp 7 M di SD Pangandaran, Baru 7 Guru yang Lunas
Dilansir World of Buzz pada 6 Juli 2023, laman Twitter ISU SEMASA VIRAL membagikan tangkapan layar percakapan WhatsApp antara orang tua Malaysia dengan guru anaknya.
Orang tua itu menghubungi guru dengan harapan untuk mendapatkan kembali kotak pensil anaknya yang hilang, tetapi sayangnya, bukan itu yang terjadi.
Dia menyalahkan guru karena tidak memeriksa dan memastikan semuanya ada di tempatnya dan untuk itu, dia mengharapkan guru untuk mengganti kerugiannya.
“Ini kotak pensil yang mahal.
Bisakah saya meminta kompensasi dari anda, guru?" tanya orang tua itu kepada guru.
Tidak diketahui bagaimana reaksi guru tersebut terhadap hal itu, tetapi bagian dari percakapan itu menjadi viral di media sosial.
Banyak orang mengkritik orang tua karena mengizinkan anaknya membawa kotak pensil mewah ke sekolah.
“Mereka yang pergi ke sekolah internasional bahkan tidak melakukan ini. Jika Anda penakut, ajak saja anak Anda untuk menggunakan kotak pensil murah dari MR. DIY. Wajar jika anak-anak kehilangan barang-barang mereka. Beri mereka 100 pensil warna dan mereka akan kembali hanya dengan 2.”
“Beberapa orang tua adalah kontributor utama masalah di sekolah saat ini. Pekerjaan guru menjadi stres karena para diva ini.”
"Sebaiknya kirimkan masalah ini melalui email ke pengadilan dan menyewa pengacara."
“Anak anda kehilangan barang-barangnya dan andalah yang membelikan barang-barang mahal untuk anak anda. Sekarang guru harus menggantinya?”
“Gaji ekstra untuk pekerjaan ekstra untuk menjaga barang-barang anak anda.”
Baca juga: Guru Perempuan Kepergok Selingkuh di Ranjang Rumah Sendiri, Dalih Baru Pertama Kali, Aku Kesepian
Kisah Lainnya - Perjuangan Guru Disabilitas di Tasikmalaya, Setiap Hari Ngajar Pakai Kruk Selama 8 Tahun
Kisah perjuangan seorang guru honorer bernama Agus Taryono.
Agus Taryono merupakan guru penyandang disibalitas.
Ia telah mengabdi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Nurul Anwar selama 8 tahun.
Meski saat mengajar harus menggunakan penyangga kaki waktu berjalan atau kruk , guru honorer bernama Agus Taryono ini tetap selalu bersemangat setiap harinya.
Mengabdi selama 8 tahun di dunia pendidikan dengan kondisi tersebut, Agus mengaku tidak merasa terganggu sedikit pun.
Agus Taryono menyebutkan bahwa menjadi penyandang disabilitas yang membuatnya harus berjalan menggunakan kruk, sudah ia alami sejak kecil.
"Sejak kecil saya tidak bisa berdiri dengan normal karena kondisi kaki saya tidak sempurna," ujar Agus Taryono kepada TribunPriangan.com pada Minggu (2/7/2023).
Oleh sebab itu, dalam melakukan aktivitas kesehariannya, ia selalu menggunakan kruk.
Agus mengaku bahwa dengan kondisi fisik kakinya yang terbatas, ia sering menerima cibiran.
Namun ia tidak pernah mau menghiraukannya.
“Biar saja orang-orang mencibir, saya tidak menghiraukan. Kondisi seperti ini kan bukan mau kita, tapi kehendak Yang Maha Kuasa,” terang Agus.
Selama 8 tahun mengajar, Agus punu tak pernah mengenal kata lelah apalagi menyerah.
Namun ia selalu berharap dengan satu hal.
Ia memiliki harapan supaya diangkat menjadi Pegawai pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Cuma itu harapan saya, mudah-mudahan bisa diangkat menjadi PPPK, supaya bisa mengubah nasib saya," kata Agus.
(TribunStyle/ Amr) (TribunJabar.id/Aldi M Perdana)
Baca artikel lainnya terkait berita viral