Berita Viral

Diprediksi Berumur Pendek, Wanita Difabel Ini Mampu Bertahan Hidup hingga Kini, Sukses Tulis 15 Buku

Editor: Amirul Muttaqin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Syamsu Anita Fitrianingsih (tengah), penyandang Tuna Daksa dan Cerebral Palsy asal Jalan Karya Timur, Kelurahan Purwantoro, Kota Malang, Jawa Timur telah menghasilkan karya 15 judul buku.

TRIBUNSTYLE.COM - Kisah wanita bernama Anita yang merupakan seorang penyandang difabel dari Malang.

Dia dulu sempat diprediksi oleh dokter umurnya hanya sampai 25 tahun, namun kini dirinya telah berusia 45 tahun.

Tak hanya itu, Anita juga produktif menulis hingga sukses menghasilkan 15 judul buku.

Seperti apa kisah lengkapnya?

Baca juga: KISAH Ibu-ibu Idap Penyakit Parkinson, Gejalanya Malah Kecanduan Check Out Belanja Online

Syamsu Anita Fitrianingsih (tengah), penyandang Tuna Daksa dan Cerebral Palsy asal Jalan Karya Timur, Kelurahan Purwantoro, Kota Malang, Jawa Timur telah menghasilkan karya 15 judul buku. (Dok. Syamsu Anita Fitrianingsih)

Keterbatasan tak membuat Syamsu Anita Fitrianingsih (45) menyerah. 

Kondisi tunadaksa dan menderita cerebral palsy, tidak menyurutkan langkah Anita untuk tetap berkreasi. Kini warga Karya Timur, Kelurahan Purwantoro, Kota Malang, Jawa Timur tersebut telah menghasilkan 15 buku.

Anita bercerita bahwa dirinya sejak lahir tidak memiliki kondisi fisik yang sempurna seperti orang-orang pada umumnya.

Untuk berbicara pun, dia mengaku kesulitan dan terbata-bata.

"Untuk akhir-akhir ini, mungkin juga karena faktor usia, saya tidak kuat lagi berjalan jauh dan harus menggunakan kursi roda, kecuali kalau dipapah (dituntun)," kata Anita melalui keterangan tertulis pada Kompas.com, Kamis (6/7/2023).

Diprediksi bertahan sampai 25 tahun

Anita mengungkapkan, dirinya dilahirkan dalam kondisi prematur saat berusia delapan bulan dalam kandungan.

Menginjak usia tiga bulan ke atas, terjadi kejanggalan dalam tumbuh kembang tubuhnya. Anita kecil tak kunjung bisa bicara dan berjalan.

Melihat kondisi itu, kedua orangtuanya mengupayakan pengobatan dan berharap Anita bisa tumbuh normal.

Kedua orangtuanya pernah membawa Anita berkonsultasi ke dokter spesialis anak, saraf dan tulang.

Namun saat itu, salah satu dokter sempat memprediksi Anita hanya bisa bertahan sampai usia 25 tahun saja.

Halaman
123