TRIBUNSTYLE.COM - Seorang pendaki gunung asal China baru-baru ini memicu kontroversi setelah dilaporkan menolak membayar biaya $10.000 (lebih dari Rp148 juta) kepada Sherpa yang menemukannya tidak sadarkan diri di Gunung Everest.

Sherpa merupakan nama salah satu suku bangsa di Nepal dan Tibet yang hidup di lereng-lereng pegunungan Himalaya.

Sherpa sering dikenal bekerja sebagai pemandu pendakian di Gunung Everest.

Para sherpa membantu pendaki-pendaki Gunung Everest hingga mereka turun lagi dari puncak.

Baca juga: RAHASIA Bocah Kolombia Bisa Bertahan Hidup 40 Hari di Hutan Amazon: Berkat Permainan Anak-anak

Dilansir Oddity Central, pada tanggal 18 Mei 2023, saat mendaki Gunung Everest, pendaki Fan Jiangtao bersama Sherpa-nya menemukan seorang wanita tak sadarkan diri berusia 50-an.

Seorang pendaki gunung yang berpengalaman, wanita itu dilaporkan telah mencapai puncak dan sedang dalam perjalanan kembali ke base camp.

Namun sayangnya dia mulai mengalami masalah kesehatan.

Fan dan Sherpa memutuskan untuk mengabaikan tujuan mereka menaklukkan Everest untuk membawa Luo kembali ke base camp dengan aman.

Saat turun, mereka bertemu Xie Ruxiang, anggota Asosiasi Pendakian Gunung Provinsi Hunan, yang juga meninggalkan pendakiannya untuk membantu.

Sherpa-nya, bagaimanapun, enggan untuk bergabung dengan mereka, tetapi mereka membutuhkan tenaga ekstra sehingga Xie menjanjikan bayaran sebesar $10.000, yang disetujui pria Sherpa itu.

Karena tentu saja tidak mungkin meminta orang yang diselamatkan.

Untungnya, operasi penyelamatan berjalan lancar, dan setelah dirawat selama beberapa hari di base camp, wanita tersebut sembuh total.

Namun, ketika dia mendengar bahwa sherpa dijanjikan $10.000 untuk membantu penyelamatnya, dia menolak untuk membayar.

Menurut Fan Jingtao, dia hanya bersedia membayar sherpa $4.000 dari $10.000 yang telah dijanjikan kepadanya.

“Apa yang dia katakan membuatku marah.