Berita Viral

PILIH KASIH! Ibu Mertua Beri Perlakuan Beda ke Menantu dan Cucu, 'Kontras dari Anak Kandung'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ibu mertua pilih kasih kepada menantu dan anaknya, pilu, sang menantu bersama buah hatinya diperlakukan tak adil.

TRIBUNSTYLE.COM - Kita bisa memilih suami kita, tapi kita tidak bisa memilih seperti apa perlakuan ibu mertua kita.

Istilah itu mungkin akan sangat mewakili kisah seorang wanita yang diperlakukan tak adil oleh ibu mertuanya.

Alih-alih mendapatkan perhatian yang sama dan seimbang, wanita ini diperlakukan berbeda dari dua anak perempuan kandung mertuanya.

Lantas seperti apa kisahnya?

Baca juga: Diduga Selingkuh Karena Anak Tak Mirip, Wanita Temukan Bukti Paras Anaknya Mirip Mantan Pacar Mertua

Perlakuan ibu mertua yang tidak adil terjadi pada menantu dan cucunya. (themuttonclub.com)

Kisah ini dibagikan oleh wanita yang tak diketahui namanya tersebut kepada eva.vn.

Wanita ini mengaku tidak cemburu pada anak-anak ibu mertuanya, namun ia cemburu dengan perlakuan ibu mertuanya kepada anak-anak kandungnya.

Lantaran perilaku diskriminasi tersebut, sang menantu merasa tertekan.

"Menjadi ibu mertua selama 3 tahun, dia dan saya jarang mengalami konflik satu sama lain. Karena setelah pernikahan, saya dan suami saya tinggal terpisah.

Hanya di akhir pekan atau saat ada acara besar, mereka bertemu untuk mengajak kakek dan nenek untuk bersenang-senang."

"Sebagai wanita modern, saya juga tidak pernah memperhatikan kehidupan pribadi orang tua suami saya dan bagaimana dia memperlakukan menantu perempuannya. Tapi aku benci cara ibu mertua memperlakukan menantu dan cucunya seperti orang asing. Sebaliknya, dengan putri kandung dan cucunya, dia memperlakukannya dengan sangat baik." jelasnya pada eva.vn dilansir pada Minggu (6/4/2023).

Baca juga: PILU! Dihamili Suami Sebelum Nikah, Wanita Ini Diusir Mertua Sehari Setelah Akad, Demi Kebaikanmu

"Suami saya memiliki saudara perempuan 2 tahun lebih muda dari saya. Bahkan ketika dia di rumah, dia sangat dimanjakan. Saat putrinya hendak menikah, dia juga memberinya buku tabungan 500 juta dong dan 3 pohon emas. Apalagi sejak suaminya meninggal, uang di rumahnya diurus putrinya, tidak pernah memberikan uang kepada menantu dan putranya, tetapi semua untuk anak perempuannya.

Suami saya memiliki reputasi sebagai anak laki-laki, tetapi dia tidak seberharga anak perempuan.

Dia berkata:

"Mari kita beri kamu pendidikan yang baik, jadi kamu akan tumbuh menjadi orang yang baik.

Setelah sang ibu meninggal, sang putra akan memiliki rumah ini untuk mengurus hari tuanya.

Halaman
12