"Saya mengenal keponakan saya itu sebagai sosok yang pendiam dan sabar. Apapun yang saya katakan, dia selalu menuruti," ungkap paman korban, Saiful Bahri (34) saat ditemui TribunJatim.com di rumah duka, Jumat (2/6/2023).
Dirinya juga menerangkan, kebaikan korban tidak hanya dirasakan oleh keluarga, tetapi juga ke teman-teman kerjanya.
"Saat sepeda motor teman kerjanya mogok, keponakan saya itu tidak segan langsung meminjamkan motor miliknya. Padahal, motornya tersebut masih baru dibeli. Dan teman-teman kerjanya, juga kaget mendengar adanya peristiwa ini dan mereka sudah datang kesini untuk melayat," ungkapnya.
Sebagai informasi, korban bekerja di sebuah pabrik alat kesehatan di Pasuruan.
Saiful Bahri juga mengaku, tidak memiliki firasat apapun atas kematian korban.
"Kalu untuk firasat, tidak ada sama sekali. Namun saat malam itu, saya merasa ada sesuatu yang mengganjal. Ternyata benar, perasaan yang mengganjal itu karena adanya kejadian ini," pungkasnya.
Awal kejadian
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi perkelahian berujung hilangnya nyawa terjadi di Kota Malang.
Dari informasi yang didapat TribunJatim.com, peristiwa itu terjadi pada Kamis (1/6/2023) malam.
Diketahui, korban bernama Aji Wahyu Nurcahyono (24), pemuda asli Pasuruan yang tinggal di Jalan L.A Sucipto Gang 22 A RT 3 RW 10 Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing.
Ketika itu, korban dan pelaku janjian bertemu di Jembatan Araya (Jembatan Perumahan Araya Blimbing) sekitar pukul 23.00 WIB. Kemudian, korban ini mengajak dua temannya berangkat berboncengan naik sepeda motor menuju ke lokasi.
Sesampainya di Jembatan Araya, ternyata pelaku yang diketahui berinisial RK sudah menunggu bersama 10 temannya.
Setelah itu, korban diajak berduel dengan pelaku.
Sempat adu pukulan, dan pada saat itulah pelaku mengeluarkan pisau.
Melihat hal tersebut, korban pun mundur dan ketika mundur, korban terjatuh.