Ketika mereka gagal menemukannya pada hari Selasa, mereka menyarankan untuk menguras air beberapa meter.
Saya mengatakan telepon akan rusak sekarang, tetapi penduduk setempat bersikeras bahwa mereka akan menemukannya untuk saya," tuturnya.
Rajesh Vishwas kemudian menghubungi pihak terkait untuk meminta izin menguras air di waduk tersebut.
"Saya menelepon petugas sub divisi Departemen Sumber Daya Air RC Dhivar, untuk menguras air beberapa meter.
Pada Selasa malam, saya menyewa pompa diesel seharga Rp 1,3 juta dan mengalirkan sekitar tiga kaki air dari reservoir selama dua hari," tuturnya.
Setelah melakukan cara tersebut, syukurnya ponsel milik Rajesh Vishwas berhasil ditemukan.
Ponsel itu kemudian diserahkan kembali kepada Rajesh Vishwas, dia pun kala itu langsung bersyukur.
Namun sayangnya, cobaan kembali menghampiri Rajesh Vishwas.
Dia kehilangan pekerjaannya karena telah menyalahgunakan jabatannya untuk keperluan pribadi.
"Vishwas menyalahgunakan posisinya untuk mencari ponselnya dan tanpa meminta izin dari petugas yang kompeten mengevakuasi air hingga ratusan ribu liter di musim panas yang terik ini yang tidak dapat diterima.
Untuk tindakan yang disebutkan di atas, dia telah ditempatkan di bawah skorsing dengan segera," begitulah bunyi surat pemberhentian kerja Rajesh Vishwas.
Rajesh Vishwas membela tindakannya, dengan mengatakan "Air di waduk hanya digunakan oleh warga untuk mandi dan bukan untuk irigasi atau tujuan serupa."
Ditanya berapa banyak air yang telah dia habiskan, dia hanya menjawab, "Saya tidak tahu. Kamu bisa bertanya pada penduduk desa."
Baca juga: Kejar Jambret Handphone, Sepasang Kekasih Malah Babak Belur Dihajar 8 Orang, Pelaku Langsung Kabur
Kisah Lain : Main HP Sambil Di-charge, Bocah Ini Tiba-tiba Diam Tak Bergerak, Handphone Meledak
Ibu tinggalkan putranya yang sedang main handphone sambil dicas.