Dia juga menghadapi tekanan besar ketika dia berkonflik dengan ibu mertuanya, jadi dia memutuskan untuk bercerai.
Tak bisa berbuat banyak, Tuan Dich Kien harus menerima perpisahan itu.
Setelah perceraian, Ly Ngoc Mai membesarkan putrinya, dan Dich Kien membesarkan putranya.
Dalam hal aset, mereka membagi Rp 637 juta untuk membeli rumah bagi putra dan mertua mereka, dan sisa Rp 425 juta kepada Ms. Ly Ngoc Mai Untuk membesarkan putrinya.
Sementara Pak Dich Kien tidak mengambil uang sepeser pun.
Baca juga: Wanita Melahirkan Padahal Baru Cerai: Mantan Suami Curiga: Kamu Melahirkan Anak Siapa? Khianati Aku?
Tak disangka, setelah bercerai, Ly Ngoc Mai menyadari bahwa hidup tidak seperti yang ia bayangkan.
Dulu, Pak Dich Kien mencari nafkah sebanyak yang dia bisa berikan kepada istrinya, tapi sekarang sudah tidak ada lagi.
Ly Ngoc Mai juga berpikir bahwa Rp 425 juta yuan adalah jumlah uang yang besar, tetapi dibandingkan dengan harus menyewa rumah, biaya hidup, membayar biaya sekolah anak-anaknya, tidak ada apa-apanya.
Ly Ngoc Mai tidak punya pekerjaan dan juga malas dan tidak mau bekerja.
Jika dia terus hidup seperti ini, dia tidak akan punya uang lagi.
Oleh karena itu, Ly Ngoc Mai memiliki pemikiran yaitu ingin menikah lagi dengan Tuan Dich Kien.
Tak disangka, saat itu pula Pak Dich Kien hendak menikah lagi dengan wanita lain.
Melihat wanita lain hendak memasuki rumah putranya, Ly Ngoc Mai segera pergi ke sana untuk mencegah.
Dia berpendapat bahwa ini adalah rumah putranya, jadi dia berhak untuk hidup di sana.
Bahkan ketika dia diusir oleh Tuan Dich Kien, dia tetap bertahan.