Di rumah itu, kakek Harun tinggal dengan anak bungsunya.
Ia dikaruniai 7 anak setelah lima kali menikah.
Saat ini, kakek Harun mempunyai 28 cucu yang tinggal kampung berbeda.
Di kampungnya, kakek Harun berstatus kakek duda setelah istrinya yang kelima meninggal bulan Mei 2022 lalu.
Pendengaran kakek kelahiran 1904 ini sedikit terganggu.
Namun penglihatannya masih jelas.
Aktivitas keseharian yang dilakukan Kakek Harun layaknya orang biasa.
Makan sendiri, mandi sendiri, dan ganti pakaian sendiri.
Bahkan, pada bulan puasa kemarin, kakek Harun sempat berdagang ayam kampung ke sejumlah pasar di Pamekasan dan Sampang memakai sepeda onthel kesayangannya.
Saat melakukan aktivitas berdagang ayam kampung itu, Ia mengaku sering ditipu pembeli yang membayar dengan uang palsu.
Padahal, uang hasil menjual ayam tersebut ia niatkan ditabung untuk keperluan biaya berangkat haji.
"Biasanya berangkat jualan pukul 6 pagi, dan pulang pukul 12 siang.
Jual ayam kampung di Pasar Madulang, Omben, Sampang, Pasar Panaguan, Proppo, dan Pasar Badung Pamekasan," cerita kakek Harun dengan suara terbata-bata, Rabu (10/5/2023) siang.
Baca juga: ALHAMDULILLAH Kisah Tukang Parkir Rela Nabung 38 Tahun untuk Naik Haji: Panggilan Tuhan
Selain itu, keseharian Harun di rumahnya dikenal sebagai kakek yang taat ibadah.
Setiap malam, kakek Harun tak pernah absen mengaji di surau bambu yang berada di depan rumahnya.