Berita Viral

NASIB Bule Telanjang di Bali Ternyata Depresi Uang Habis, Nginap Hotel Tak Mau Bayar, Dibawa ke RSJ

Editor: Putri Asti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nasib Bule asal Jerman nekat telanjang di Bali, Ternyata depresi uang habis, kini dibawa ke RSJ.

Apalagi menurut kepercayaan setempat, gunung itu dianggap sebagai tempat tinggal para dewa.

Gunung Agung adalah gunung berapi aktif sekaligus titik tertinggi di pulau itu.

Itulah sebabnya gunung tersebut sangat penting bagi mereka yang tinggal di daerah tersebut.

Desainer asal Bali, Niluh Djelantik menyerukan pihak berwenang untuk mengusir turis 'sampah'.

Sementara situs perjalanan Bali Livin' menyebut insiden itu sangat tidak sopan.

Menanggapi reaksi tersebut, seorang pria menggunakan akun Instagram Chila Brazila, memposting video permintaan maaf di halamannya.

“Saya ingin meminta maaf atas tindakan saya yang menodai gunung suci bagi penduduk setempat.

Satu-satunya hal yang menyebabkan apa yang terjadi adalah ketidaktahuan pribadi saya.

Bagi masyarakat Bali, Gunung Agung merupakan simbol Siwa, prinsip maskulin.

Setelah mempelajari budaya dan agama Bali, saya menyadari kesalahan saya. Agung adalah simbol suci bagi orang Bali," kata pria tersebut.

Bule melakukan hal yang tidak senonoh dengan menurunkan celananya saat berada di puncak Gunung Agung, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. (Istimewa)

Baca juga: VIRAL Turis Asing Behubungan Fisik di Jalan, Bukannya Malu Malah Melambai ke Orang yang Lewat

"Saya menulis kepada semua grup besar yang memposting foto saya untuk mencari tahu bagaimana saya dapat memperbaiki situasi," pungkasnya.

Pria Rusia itu menjadi salah satu dari tujuh wisatawan yang mendaki gunung suci tanpa mendaftar.

Pekan lalu, Gubernur Bali Wayan Koster meminta Kementerian Luar Negeri untuk melarang visa kedatangan bagi pengunjung Rusia dan Ukraina.

Dia membuat rekomendasi setelah banyak kasus turis dari kedua negara menyalahgunakan visa turis mereka untuk mencari pekerjaan.

“Mengapa dua negara ini? Saat ini mereka sedang berperang, jadi mereka datang ke Bali tidak hanya sebagai turis tapi juga untuk bekerja," papar Wayan Koster.

Halaman
1234