Berita Viral

INNALILLAHI! Mukena Terlilit Gir Motor, Guru TK di Kulon Progo Tersungkur & Tewas, 'Ya Allah, Ibuu!'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kecelakaan dialami seorang ibu guru PAUD di Kulon Progo DIY lantaran mukena terlilit gir motor.

TRIBUNSTYLE.COM - INNALILLAHI ...! Seorang guru Pendidikan Usia Dini (PAUD) di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta meninggal dunia lantaran mukena terlilit gir motor, korban jatuh terpelanting dari motornya kemudian membentur jalan dan meninggal dunia!

Kematian mendadak Ibu Guru PAUD ini memicu banjir tangis rekan-rekan sesama guru para sahabatnya.

"Ya Allah Ibuuuu... Semoga husnul khotimah, begitu mendadak kau pergi tinggalkan kami," ungkapan duka cita dari sebuah akun Instagram diduga sahabat sesama guru almarhumah .

Jenazah (indiatvnews.com)

Diketahui, seorang perempuan setengah baya tewas setelah jatuh dari motor di jalan raya wilayah Pedukuhan Sibolong, Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ialah sosok S (55), seorang tenaga pendidik pada sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) di Jatimulyo.

Lantas seperti apa kronologi kejadian yang dialami S?

Baca juga: Ya Allah Tolong Ambulans Terguling di Tengah Jalan saat Bawa Jenazah, Kecelakaan di Kota Palembang

Ilustrasi kecelakaan motor dialami guru kenakan mukena.

S jatuh setelah mukena atau perangkat pakaian shalat yang masih dipakainya terlilit gir motor di bagian belakang.

Ia jatuh hingga tidak sadar diri.

“Benar, ada kejadian warga kami meninggal dunia karena kasus ini,” kata Dukuh (kepala dusun) Sibolong, Suharna via telepon, Sabtu (20/5/2023).

Warga yang melihat peristiwa itu melarikan S ke Puskesmas Girimulyo yang berada tidak jauh dari lokasi kecelakaan. Sayang, nyawanya tidak terselamatkan.

Kecelakaan tunggal ini sebenarnya terjadi pada Jumat (19/5/2023) Subuh kemarin. S dalam perjalanan pulang habis shalat Subuh berjamaah di masjid dekat rumah di Sibolong.

Suharna menceritakan, S berniat cepat pulang untuk melanjutkan ke rumah saudaranya yang baru pulang umroh.

S mengendara motor dari masjid ke rumahnya. Ia masih mengenakan mukena selagi berkendara.

Jalan dari masjid itu agak menurun hingga ke rumahnya yang kira-kira 300 meter jauhnya.

Baca juga: EMOSI Dituding Selingkuh, Pria Habisi Istri yang Lagi Hamil 2 Bulan, Nekat Buat Skenario Kecelakaan

Mukena yang digunakan menjulur ke bawah. Saat motor melaju, mukena yang berkibar itu membelit gir belakang sehingga mukena tertarik ke belakang, lalu menjerat leher S. Ia terjatuh dan mengakibatkan tewas di lokasi kejadian.

"Keluarga telah menerima kepergian korban," katanya.

Warga berusaha menolong setelah melihat tetangganya itu jatuh. Mereka melarikan S ke Puskesmas karena tidak sadar diri. Media memastikan S sudah meninggal dunia.

S dibawa pulang lalu dikubur hari itu juga di makam Sibolong setelah tengah hari, Jumat kemarin.

Suharna mengharapkan warga mengambil hikmah dari kasus ini. Warga bisa lebih hati-hati dalam bertindak apapun. Hal kecil sering bisa berakibat fatal ketika seseorang tidak hati-hati.

“Mengingatkan kalau berkendara dengan pakaian seperti itu harus menatanya dengan benar dulu, atau bila itu mukena ya bisa dimasukan ke dalam bagasi. Kita mengingatkan karena kasus seperti ini bukan pertama, dulu sekali pernah ada kejadian serupa,” kata Suharna.

EMOSI Dituding Selingkuh, Pria Habisi Istri yang Lagi Hamil 2 Bulan, Nekat Buat Skenario Kecelakaan

Terkuak sudah misteri wanita hamil 2 bulan yang disebut meninggal karena kecelakaan, ternyata hanya tipu daya suami.

Pria dari Pati ini akhinrya mengakui kejahatannya setelah tega habisi nyawa istrinya yang sedang hamil 2 bulan.

Pelaku disebut membuat skenario seolah-olah korban tewas akibat kecelakaan yang terkuak saat jenazah korban dimandikan.

Bagaimana kronologi lengkapnya?

Kasus suami bunuh istri di Pati membuat heboh. Pasalnya, sang suami, Mustain (27), awalnya mengaku bahwa istrinya, Melia Damayanti (24) meninggal karena jatuh dari motor. Namun terungkap saat jenazah dimandikan. ((Istimewa))

Pria bernama Mustain (27) diduga emosi saat dituding selingkuh, sehingga tersangka yang sedang mabuk langsung membabi buta menghajar istrinya.

Mustain warga Desa Ngemplak Kidul, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah diamankan polisi karena bunuh istrinya sendiri, Melia Damayanti (24).

Mulanya, Mustain membuat skenario bahwa istrinya meninggal karena kecelakaan.

Namun, pihak keluarga yang curiga, melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib.

Baca juga: VIRAL Rumah di Pati Dipindah ke Tengah Sawah Secara Sepihak, Pemilik Dirawat di RS, Dituduh ODGJ

Pihak berwajib pun akhirnya membongkar makam Melia untuk dilakukan autopsi, Senin (15/5/2023).

Pembongkaran makam Melia tersebut dilakukan satu hari setelah korban dimakamkan.

Kronologi Pembunuhan

Mengutip TribunJateng.com, Kasi Humas Polresta Pati, AKP Pujiati mengatakan, Mustain pulang ke rumah dan melihat anaknya yang masih bayi tidak menggunakan diapers karena kehabisan stok, Minggu (14/5/2023) dini hari.

Ia pun mengajak istrinya membeli diapers.

Suasana di lokasi otopsi jenazah ibu muda korban pembunuhan suami di Desa Ngemplak Kidul, Kecamatan Margoyoso, Pati, Senin (15/5/2023). ((TRIBUN JATENG/MAZKA HAUZAN NAUFAL))

Pujiati menuturkan, Mustain sebelumnya telah meminum minuman keras saat berada di luar rumah.

"Sampai di rumah, pelaku cekcok dengan korban. Kemudian pelaku mengajak korban keluar membeli popok bayi dengan mengendarai sepeda motor.

"Di perjalanan kembali terjadi cekcok, adu mulut, lalu pelaku memberhentikan motor di lapangan sepak bola Dukuh Sumber, Desa Soneyan," terang Pujiati.

Di lapangan tersebut lah, Mustain diduga memukuli istrinya hingga membuat korban tak sadarkan diri.

Pelaku lalu membawa korban dengan memboncengkannya di depan sampai ke rumah orang tua pelaku di Dukuh Clangap, Desa Soneyan, Kecamatan Margoyoso.

Lalu pada siang harinya, korban dilarikan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Pati.

Di RSI Pati, korban telah dinyatakan meninggal dunia.

Pelaku pun mengatakan bahwa korban meninggal dunia karena kecelakaan.

Di hari yang sama, korban pun dikebumikan di pemakaman Desa Ngemplak Kidul.

"Pengungkapan kasus ini dari adanya kecurigaan masyarakat terhadap keterangan pelaku."

"Pelaku mengatakan bahwa korban meninggal dunia akibat terjatuh dari sepeda motor."

"Sementara, di tubuh korban tidak ada luka lecet sedikit pun," ujar Pujiati.

Keluarga korban yang curiga karena ada luka lebam pun membawa Mustain ke rumah kepala desa dan melaporkan hal tersebut ke polisi.

Anggota Polsek Margoyoso pun datang dan membawa Mustain untuk diperiksa.

Ditemukan Tanda Kekerasan

Kabid Dokter Kesehatan Polda Jawa Tengah, Kombes Sumy Hastry Purwanti mengatakan, pihaknya menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

"Sore ini sudah kami periksa jenazah korban. Sudah jelas (kematiannya) tidak wajar. Kami temukan tanda-tanda kekerasan di tubuh dan kepalanya," kata Sumy.

Ia juga mengatakan, korban menerima pukulan berulang kali.

"Dari luka yang terlihat, sepertinya korban dipukuli pakai tangan berkali-kali sampai tidak berdaya."

"Akibatnya ada perdarahan pada bagian dalam dada dan kepala korban. Setelah itu korban tidak segera mendapat pertolongan hingga akhirnya meninggal dunia," jelas Sumy.

Pengakuan Mustain

Mustain pun mengaku menyesal telah membunuh, Melia, istrinya sendiri.

Mustain mengatakan, ia marah kepada istrinya karena dituduh selingkuh serta dianggap hanya jadi beban keluarga.

"Saya dituduh selingkuh dengan janda, padahal tidak. Saya juga dibilang hanya beban bagi dia," kata Mustain saat dihadirkan dalam jumpa pers di Polresta Pati, Selasa (16/5/2023).

Mustain juga mengatakan bahwa pernah mengajak istrinya untuk cerai.

"Saya bilang mending kita cerai, anak semua saya yang urus, tapi dia tidak mau," kata Mustain.

Korban Dibunuh saat Sedang Hamil

Saat dianiaya hingga tewas, Melia ternyata sedang mengandung anak keempatnya.

Mustain pun tak menampik hal tersebut.

"Saya tahu istri hamil, tapi tidak tahu berapa bulan. Sebab dia tidak mau saya periksakan ke dokter. Bilangnya dia malu karena sudah punya tiga anak dan hamil anak keempat," kata Mustain.

Tenggak Minumas Keras

Kapolresta Pati, Kombes Andhika Bayu Adhitama mengatakan, pelaku memang meminum dua botol besar arak bersama dengan dua orang teman pelaku.

"Setelah dia pulang dan keluar beli diapers bersama istri, terjadilah cekcok. Tersangka menuduh korban selingkuh."

"Istrinya juga balik menuduh bahwa tersangkalah yang selingkuh dengan seorang janda," ujar Andhika.

Akhirnya, pelaku dua kali memukul kepala sebelah kiri korban.

Mustain juga memukul mulut dan pipi korban, serta masih melanjutkan menganiaya korban hingga tak sadarkan diri.

Andhika menyebut, pelaku dijerat Pasal 44 ayat 3 Undang-Undang nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT).

(*)

Diolah dari artikel Kompas.com  Tribunnews.com