Tersangka ditangkap dalam beberapa menit berkat tindakan cepat dari penegak hukum dan aksi berani dua orang pengunjung yang melakukan intervensi.
Penembak menyerbu masuk dengan senapan, jaket antipeluru gaya militer dan enam magasin amunisi.
Menurut laporan New York Times, mengutip keterangan pemilik klub yang mengaku tidak mengenal pria itu.
Beberapa senjata api ditemukan di tempat tersebut, termasuk senapan, kata Kepala Polisi Colorado Springs Adrian Vasquez dalam konferensi pers pada Minggu.
Salah satu pengunjung klub, Joshua Thurman, mengatakan dia sedang menari di klub ketika pertama kali mendengar suara tembakan.
Dia langsung mencari perlindungan di ruang ganti dan mengunci diri di dalam ruangan bersama orang lain, berdoa untuk hidupnya dan memikirkan orang yang dicintai.
"Kami mendengar semuanya.Kami mendengar lebih banyak tembakan.
Kami mendengar penyerang dipukuli oleh seseorang yang saya duga telah menjegalnya.
Kami mendengar polisi masuk. Kami mendengar mereka meneriakinya.
Kami mendengar mereka berkata, 'Ambil orang-orang tertentu karena mereka kritis'," kata Thurman.
Kesaksian Saksi Mata
Saksi mata penembakan massal di klub malam LGBTQ 'Club Q', Jerecho Loveall mengatakan dirinya sedang berdiri di dekat pintu bar depan klub dan menonton lantai dansa saat pria bersenjata itu datang untuk menembak.
"Pada saat saya berbalik, peluru beterbangan di sekitar kepala saya, memecahkan kaca di sekitar saya," kata Loveall.
Dikutip dari laman The New York Times, Senin (21/11/2022), pria berusia 30 tahun itu mendengar jeritan saat dirinya memutuskan untuk tiarap.
Ia tidak menyadari bahwa dirinya telah berdarah, hingga akhirnya ia keluar dan mulai merasakan sakit pada kakinya.