TRIBUNSTYLE.COM - Siapa orang tua yang tak panik ketika anak keracunan? Itulah yang sempat dirasakan orang tua dari bocah berusia 6 tahun bernama Tieu Lan.
Tieu Lan mendadak muntah hingga pingsan setelah memakan telur orak-arik tomat buatan sang nenek.
Setelah ditelusuri, dokter akhirnya menemukan letak kesalahan fatalnya, seperti apa?
Kejadian tak terduga dialami seorang bocah perempuan berusia 6 tahun di China.
Baca juga: Jajanan Ciki Ngebul Memakan Korban, Puluhan Anak Keracunan, Bahaya Nitrogen Cair yang Bikin Kebul
Bocah 6 tahun itu tiba-tiba pingsan setelah makan hidangan telur orak-arik tomat.
Telur orak-arik tomat adalah hidangan yang biasa dimakan banyak anak kecil.
Banyak orang tua suka membuat masakan ini untuk anaknya karena relatif mudah untuk membantu anak makan dengan baik.
Selain itu, telur juga memberikan banyak nutrisi untuk anak.
Namun, hidangan yang tampaknya sederhana ini baru-baru ini membahayakan seorang bocah berusia 6 tahun di China.
Dilansir dari Eva.vn Jumat (21/4/2023), gadis cilik bernama Tieu Lan itu menunjukkan banyak gejala yang tidak biasa seperti keracunan setelah makan siang.
Dia mengalami muntah dan kemudian pingsan.
Seluruh keluarga panik dan membawanya ke rumah sakit.
Untungnya, dengan perawatan darurat yang tepat waktu, kondisi anak tersebut berangsur-angsur stabil.
Baca juga: Nonton Konser Lupa Pakai Suncream, Wanita Kaget Lihat Wajahnya saat Bangun Tidur: Keracunan Matahari
Dia lantas dipindahkan ke ruang perawatan rumah sakit untuk observasi lebih lanjut.
Seluruh keluarga bingung, takut dan tidak mengerti mengapa anak mereka mengalami perubahan yang begitu cepat.
Padahal sebelumnya dia masih makan makanan tersebut dengan gembira.
Pada siang hari, dia makan nasi dengan telur orak-arik dan tomat yang disiapkan oleh neneknya.
Anak itu memuji makanan yang dibuat sang nenek dan makan dengan nasi yang banyak.
Dokter memastikan bahwa penyebabnya mungkin terletak pada telur orak-arik ini.
Namun, keluarga masih ragu akan hal itu.
Pasalnya, hampir setiap hari anak itu makan telur orak-arik tapi kondisinya baik-baik saja, tak terjadi insiden apapun.
Saat ditanya lebih teliti mengenai asal telur dan tomat serta kondisi makanannya, nenek mengatakan bahwa telurnya masih segar saat dipecah.
Ternyata masalahnya ada pada tomatnya.
Baca juga: CURIGA Selingkuh, Wanita Ini Tega Lumuri Celana Dalam Suami dengan Herbisida, Jadi Mati Keracunan
Karena tomat-tomat yang sudah matang di rumahnya sudah habis semua, ia pergi ke kebun untuk memetik tomat yang belum matang sempurna.
Kulit tomat itu masih hijau.
Dokter sekarang mengerti, alasan utamanya adalah tomat tersebut.
Menurut dokter, tomat matang merupakan makanan yang sangat sehat, mengandung banyak nutrisi.
Namun, makan terlalu banyak juga tidak baik, terutama untuk sistem pencernaan anak kecil.
Dokter pun mengungkapkan kesalahan fatalnya ada pada tomat hijau yang dimasak sang nenek untuk Tieu Lan.
Dokter menginformasikan bahwa tomat hijau mengandung banyak solanin yang menyebabkan iritasi saluran pencernaan, mual dan kesulitan bernafas.
Tomat hijau memiliki banyak racun yang dapat meracuni orang dewasa maupun anak-anak.
Bahkan dapat melumpuhkan sistem saraf pusat, sakit perut, bahkan kematian.
Oleh karena itu, dokter menasihati jika memasak untuk keluarga, terutama anak kecil, harus menggunakan tomat yang sudah matang, maka solanin ini tidak ada lagi dan tidak dapat membahayakan kesehatan si anak.
Jajanan Ciki Ngebul Memakan Korban, Puluhan Anak Keracunan, Bahaya Nitrogen Cair yang Bikin Kebul
Jajanan ngebul atau ciki ngebul kini digandrungi banyak anak-anak.
Tren yang dikenal dengan Cikbul atau ciki ngebul ini memakan korban puluhan anak-anak.
Puluhan anak ini keracunan nitrogen cair yang ada di cikbul.
Baca juga: Viral Jajanan Ice Smoke yang Berisi Nitrogen Cair, Apakah Aman Dikonsumsi? Ini Penjelasan Pakar
Tercatat, jajajan cikbul ini menyebabkan 28 orang anak-anak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat dan empat orang anak-anak di Kota Bekasi, Jawa Barat keracunan cikbul mengandung nitrogen cair.
Bahkan ada satu kasus cikbul yang mengalami gejala berat hingga perlu dirujuk dandirawat di RS karena sudah menyebabkan kerusakan saluran cerna.
Lantas, seperti apa bahaya nitrogen cair yang ada pada cikbul? Simak caranya melukai organ tubuh.
Korban Cikbul Alami Luka di Saluran Cerna
Korban Ciki Ngebul atau Chikbul ada yang mengalami perforasi atau adanya lubang di saluran cerna sehingga membutuhkan operasi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jabar dr Ryan Bayusantika Ristandi, SpPK,MMRS mengatakan ada sisa nitrogen cair terminum.
"(Korban) yang berusia 4 tahun ini meminum sisa nitrogen cairnya," kata dr Ryan Bayusantika, Minggu(8/1/2023).
Ryan mengatakan kejadian ini terjadi di Kabupaten Tasikmalaya pada 15 November 2022.
Di Tasikmalaya katanya, terdapat 24 anak yang diperiksa seusai memakan cikbul.
Dari angkat tersebut, 16 anak dinyatakan tidak bergejala, 7 anak bergejala, dan 1 anak bergejala berat sehingga harus dibawa ke rumah sakit.
"Jadi yang 24 itu, 7 berubah gejalanya itu menjadi sakit perut dan pusing, itu diobservasi di puskesmas. 1 anak yang ke rumah sakit menjalani perawatan tapi tak berlangsung lama, dipulangkan setelah kondisinya dinyatakan sehat,"kata Ryan.
Ryan mengatakan kasus serupa terjadi di Kota Bekasi, dengan 4 anak yang diperiksa seusai mengonsumsi cikbul.
Dari angka tersebut, 1 anak dibawa ke RS Haji Jakarta karena mengalami peradangan pada bagian dinding ususnya.
Sedangkan 3 lainnya dinyatakan tidak bergejala.
"Di Jabar baru dua kabupaten dan kota yang melaporkan, yang pertama Kabupaten Tasikmalaya dan kedua Kota Bekasi, itu dari 27 kabupaten kota," ucap Ryan.
Ryan mengatakan rata-rata anak yang keracunan seusai memakan cikbul berusia 4 hingga 13 tahun atau berada pada jenjang TK hingga SMP.
Ia berharap masyarakat lebih berhati-hati karena ternyata makanan yang mengandung cairan nitrogen berbahaya bagi anak-anak.
"Yang di Tasikmalaya, juga sama usianya kecil-kecil. Yang paling tuanya ada 13 tahun sisanya di bawah 10 tahun," katanya.
Cikbul Mengandung Cairan Nitrogen, Bahaya Saat Terminum, Begini Caranya Melukai Organ Tubuh
Kementerian Kesehatan RI meminta rumah sakit dan dinas kesehatan di daerah untuk segera melapor jika menemukan kasus keracunan jajanan berasap akibat dicampur nitrogen cair.
Ia mengatakan dengan adanya laporan ini, akan mengkaji penggunaan nitrogen cair untuk makanan.
Selain mengkaji kemungkinan larangan peredaran makanan bernitrogen cair, Ryan mengatakan Pemprov Jabar juga bakal terus menjalin koordinasi dengan dinas kesehatan di tingkat kabupaten dan kota untuk meningkatkan kewaspadaan atas konsumsi cikbul oleh anak-anak.
Lantas, apa yang terjadi pada tubuh saat terminum nitrogen cair?
Dokter spesialis anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat Muzal Kadim membenarkan, zat berbahaya pada jajanan "chiki ngebul" adalah nitrogen cair.
Terkait gejala keracunan nitrogen cair pada anak, ia menyampaikan bahwa hal itu menunjukkan kebocoran lambung (perforasi).
"Dari gejala klinis dan hasil operasi satu anak memang menunjukkan adanya kebocoran (perforasi)," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Jumat (6/1/2023).
Muzal menjelaskan, zat tertentu yang bersifat korosif (membuat luka dan erosi) di lambung dan usus sebenarnya banyak ditemui sehari-hari.
Misalnya, pembersih toilet, air aki, dan lainnya, termasuk bahan kimia lain yang digunakan untuk usaha sehari hari.
Zat yang dimaksud juga termasuk nitrogen cair.
"Nitrogen cair yang juga sangat dingin sehingga dapat membuat erosi dan luka di lambung dan usus bila tertelan dalam bentuk cair meskipun sedikit," lanjut dia.
Bagaimana Cara nitrogen cair melukai organ dalam tubuh?
Muzal menjelaskan, nitrogen cair memiliki sifat sangat dingin, sehingga perlu langkah yang tepat agar tidak menimbulkan bahaya bagi manusia.
Dampaknya menyebabkan trauma dingin. Kemudian, sifat lain dari nitogen cair adalah korosif.
"Nitrogen cair bersifat korosif ke kulit kita, apalagi bila kena mukosa saluran cerna," ujar dia.
Menurut Muzal, jika nitrogen cair tertelan saat masih dalam bentuk cair meski hanya sedikit, maka bisa menyebabkan erosi.
Erosi inilah yang menimbulkan gejala-gejala seperti yang dialami pasien.
Ia menambahkan, segala efek samping yang ditimbulkan oleh nitrogen cair yang terkonsumsi juga bisa menyertai orang dewasa, tidak hanya anak-anak.
"Zat korosif bisa pada semua umur. Hanya pada anak mukosa ususnya lebih tipis dan lebih mudah bocor," sambung dia.
Meski demikan, Muzal menyampaikan, orang yang pernah atau sempat makan "chiki ngebul", tetapi tidak menimbulkan gejala sakit, maka tidak ada dampak jangka panjang.
"Kemungkinan bila tidak ada gejala erosi di usus karena tertelan bentuk cairnya, tidak ada dampak jangka panjang," ucap dia.
Kondisi Terkini Korban Cikbul
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menyatakan, anak-anak di Jawa Barat yang mengalami gejala keracunan makanan ciki ngebul atau cikbul, saat ini dalam keadaan sehat.
Diketahui dari laporan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tercatat total ada 28 anak yang keracunan makanan tersebut.
"Semua sehat karena ini yang di Tasikmalaya kejadian November dan yang di Bekasi 21 Desember semua sudah sehat," kata Nadia.
Perempuan berhijab ini mengimbau orangtua untuk bijaksana dalam memilih jajanan bagi anak dengan mengutamakan makanan sehat bergizi.
"Bagi orangtua untuk hati hati dalam memberikan pangan bagi anaknya terutama karena anak anak ini masih dalam pertumbuhan sehingga makanan sehat bergizi lebuh diutamakan daripada jajanan," pesan dia.
Sementara itu Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, pihaknya akan melakukan pengawasan bersama instansi terkait seperti Dinas Kesehatan di tingkat kabupaten/kota serta BPOM.
"Akan kita koordinasikan dengan bersama Dinkes dan BPOM untuk mendukung pengawasan," ujarnya.
Ibrahim mengatakan bakal mengambil langkah tindak lanjut jika ditemukan laporan dan unsur pidana dalam kasus ciki ngebul ini.
"Kita merespons jika ada laporan dan jika ada unsur pidananya, maka akan kita proses, untuk teknisnya akan kita koordinasikan," tuturnya.
Pedagang Heran
Sementara itu salah seorang pedagang cikbul mengaku heran ada korban akibat mengkonsumsi produk jajanan berasap yang menggunakan nitrogen tersebut.
Pedagang yang enggan disebutkan namanya tersebut mengaku sudah setahun lebih berjualan produk tersebut tapi baru kali ini ada kasus keracunan.
"Saya sudah setahun lebih aman-aman saja, makanya kaget ada yang keracunan baca di berita," ujarnya.
Dia membeli nitrogen sebanyak lima liter untuk lima hari. Selama penggunaan tersebut nitrogen yang ada tidak bakal kedaluwarsa.
"Jadi kalau beli nitrogen lima hari sehari habis dalam lima hari."
"Enggak akan kedaluwarsa kata tokonya," ujar pedagang tersebut.
(TribunTrends/Tiara/Galuh Palupi)(Tribun Network/nin/rin/wly) (Kompas.com)
Artikel diolah dari Tribunnews.com dengan judul Bocah 6 Tahun Pingsan Setelah Makan Telur Orak-arik, Keluarga Syok, Dokter Ungkap Kesalahan Fatalnya dan Puluhan Anak Keracunan Jajanan Ngebul, Lambung Terserang, Ini Cara Nitrogen Cair Lukai Organ Tubuh
Baca artikel lainnya terkait berita viral di sini>>