Untungnya, jarak dari rumah ke rumah sakit tidak terlalu jauh, bocah itu segera dilarikan ke UGD dan dirawat oleh dokter.
Sang dokter dapat menyelamatkan nyawa bocah 11 bulan tersebut dalam sekejap.
Para dokter memuji fase pertolongan pertama keluarga tidak melakukan apa-apa dan segera membawanya ke rumah sakit karena "Batang logam itu kecil, tetapi tertanam dalam di kepala bayi. Banyak orang secara refleks akan menariknya keluar. Semakin banyak pendarahan menyebabkan anak tersebut mati di tempat atau dalam perjalanan ke ruang gawat darurat "- kata dokter.
Selain itu, dokter juga menambahkan bila tubuh bayi maupun orang dewasa tertusuk benda lain, pembuluh darah dan organ dalam akan rusak.
Oleh karena itu, pertolongan pertama yang terbaik adalah hanya membawa mereka ke rumah sakit secepat mungkin agar dokter dapat menanganinya dengan baik.
Namun jangan sampai menarik logam tersebut keluar, lantaran hal tersebut akan menyebabkan pendarahan yang tidak dapat dihentikan dan cedera saraf, bahkan pada organ tubuh.
Skenario kasus terburuk adalah anak bisa kehilangan nyawanya.
Atas kejadian ini, dokter meminta agar para orang tua lebih tenang saat anaknya mengalami kecelakaan.
Selain itu, dokter juga meminta agar para orang tua paham terkait pertolongan pertama yang benar yang bisa dilakukan pada anak-anak.
TANGIS Pasutri 8 Anak Tak Punya Uang Hidupi Keluarga, Anak Makan Kertas & Gadai SIM Rp 50 Ribu
Viral video di media sosial curhat tangis seorang ayah punya 8 anak.
Ia menceritakan soal susahnya menghidupi 8 anaknya.
Namun hal tersebut justru membuat perdebatan online warganet soal kenapa banyak yang hidup susah menghidupi banyak anak.
Namun dalam video, ada 2 hal hal yang memilukan, sang ayah bercerita anaknya pernah makan kertas karena sangking laparnya.
Belum selesai, kesusahan hidup mereka juga terlihat ketika sang ayah gadaikan SIM C ke tukang bubur senilai Rp50 ribu demi sesuap nasi.