Dilansir dari Ladbible, mulanya api mulai berkobar di atas kapal USS Miami.
Diketahui, kapal tengah berada di galangan kapal Portsmouth Naval Shipyard untuk pemeliharaan dan perbaikan.
Kebakaran terus berlanjut hingga dini hari waktu setempat
Awalnya, pihak berwenang AS mengira kebakaran bermula dari penyedot debu industri.
Namun siapa sangka, ternyata seorang karyawan bernama Fury secara tidak sengaja menyulut atau membakar puing-puing di dalamnya.
Setelah menyebabkan kerusakan senilai Rp 10 triliun, Fury akhirnya mengakui kejahatannya dan ditangkap.
Diketahui, pada saat itu, USS Miami telah menjalani perbaikan ekstensif.
Mereka membutuhkan pekerja shift tambahan untuk membantu proyek 20 bulan.
Namun, kemudian diketahui bahwa Fury, 25, telah melakukan kesalahan hingga akhirnya kapal tersebut terbakar dan menyebabkan tujuh orang terluka.
Fury kemudian mengaku melakukan pembakaran, dan mengatakan bahwa dia ingin menyelesaikan lebih awal agar bisa pulang lebih cepat.
Kebakaran bermula ketika Fury menyalakan sekantong kain di atas kapal.
Setelah dia melarikan diri dari tempat kejadian, api menyebar dengan cepat.
Lalu kebakaran itu menyebabkan kerusakan signifikan pada tempat tinggal kapal selam nuklir, pusat kendali dan ruang torpedo.
Petugas pemadam kebakaran angkatan laut Eric Hardy termasuk di antara mereka yang terluka dan rekannya pingsan di atasnya.
Setelah mendengar sesama petugas pemadam kebakaran berteriak kesakitan, Hardy akhirnya menyelamatkan hidupnya dengan menyeret mereka ke tempat yang aman.