Namun, sang istri menjelaskan secara detail bahwa amniosentesis akan sangat membahayakan bayinya.
Pada akhirnya, Chu Chi Cuong mengurungkan niat untuk tes DNA.
Meski begitu, dia masih belum percaya sepenuhnya dengan perkataan istrinya.
Ia menegaskan, setelah kedua anaknya lahir, ia pasti akan melakukan tes paternitas untuk menghilangkan segala keraguan.
Melihat suaminya seperti ini, sang istri tidak berkata apa-apa lagi. Dia percaya diri, jadi dia setuju untuk menjalani tes DNA setelah kedua anaknya lahir.
Kisah Lainnya - 2 Tahun Cerai, Wanita Ini Hamil dan Minta Mantan Suami Tanggung Jawab, Hasil Tes DNA Bikin Syok
Meski sudah bercerai, pasangan suami istri ini masih mempertahankan hubungan yang tidak jelas dengan konsekuensi yang sangat canggung.
Seorang perempuan bernama Ms. Truong tinggal di provinsi Guangdong, China, berpenampilan normal, berpendidikan rendah, meskipun dia telah bekerja selama beberapa tahun, dia belum dapat menemukan pasangan hidup yang cocok.
Melihat Ms. Truong semakin tua, keluarga dan kerabatnya sangat tidak sabar, berusaha menemukan laki-laki yang tepat untuk memperkenalkannya.
Oleh karena itu, Ms. Truong bertemu dengan Mr. Hoang, seorang pria yang cukup pantas untuk usianya.
Meskipun Tuan Hoang tinggal di daerah pedesaan, ekonominya cukup stabil, dan dia memperlakukan Nyonya Truong dengan sangat baik.
Menyadari bahwa ini adalah pria yang dapat dia percayai selama sisa hidupnya, Ms. Truong setuju untuk berkencan, dan beberapa bulan kemudian menikah.
Baca juga: Itu Bukan Manusia Petugas Syok Mengevakuasi Benda Diduga Mayat di Sungai, Ternyata Boneka Dewasa
Tidak lama setelah itu, Ibu Truong dan Tuan Hoang juga mendapat kabar baik, yaitu kedatangan putri pertama mereka.
Namun, setelah putrinya lahir, kebahagiaan sebelumnya digantikan oleh kontradiksi dan kecurigaan.
Nyatanya, Ms. Truong dan Mr. Hoang tidak memiliki latar belakang emosional yang dalam, tidak sepenuhnya memahami temperamen satu sama lain, dan terburu-buru untuk menikah.