Diketahui, sosok Gibran yang ditangkap oleh kepolisian Arab Saudi bukanlah orang sembarangan.
Gibran ternyata adalah anak Ketua DPRD Kabupaten Karawang sekaligus politikus Partai Demokrat, Budianto.
Dalam pengakuannya, Gibran mengaku iseng mengibarkan bendera tersebut.
Kehadiran Gibran di Masjid Nabawi karena dirinya merupakan bagian dari anggota jamaah umrah pengurus DPC Partai Demokrat Karawang.
Ia bisa bergabung dengan jamaah umrah tersebut, karena ayahnya merupakan politikus Partai Demokrat di Kabupaten Karawang, yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD.
Peristiwa penangkapan Gibran berawal ketika anaknya itu berfoto bersama sejumlah kader Partai Demokrat di Masjid Nabawi.
Peristiwa itu berawal saat sejumlah kader dari Partai Demokrat yang ikut umrah memanggil Gibran untuk berfoto sambil memegang bendera Partai Demokrat berukuran kecil.
Baca juga: KEMANA Kaesang setelah Ramai Cuitan Keramas? Gibran Beri Kode Lewat 2 Gambar Ini: Jangan Nanya
Gibran kemudian berfoto dengan posisi duduk sambil bergaya.
Dikutip dari Kompas.com, Budianto menyebut anaknya tak tahu apa-apa soal bendera partai tersebut.
Namun, saat Gibran dan kader Demokrat lainnya berfoto, tiba-tiba ada seorang laki-laki berpakaian biasa mengambil bendera tersebut.
Gibran langsung bergegas untuk merebut bendera itu.
Namun, ternyata pria itu merupakan anggota polisi.
Baca juga: Posesifnya Erina Gudono Saat Kaesang Buka Loker, Gercep Kasih Syarat, Ipar Gibran: Gak Ada Cewek
"Tiba-tiba ada polisi. Polisinya kan intel, enggak pakai pakaian dinas, dikejar sama anak saya. Jadi bukan masalah benderanya, karena jiwa muda berantem sama polisi gitu," kata Budianto yang dikutip dari kompas.com.
Budianto menceritakan, yang memegang bendera bukan Gibran, tetapi kader Demokrat lainnya.
Dikutip dari Kompas.com, Budianto mengatakan, anaknya memang sempat diperiksa kepolisian Arab Saudi. Namun, Gibran tidak ditahan dan diperbolehkan.