Ia lantas ikut bekerja sebagai trauma cleaner karena sang ayah.
"Saya mulai bekerja pada usia 15 tahun.
Saat itu, saya bekerja pada menit-menit terakhir setelah ayah saya memberi tahu saya.
Katanya, tidak ada pekerja yang dapat melakukan pekerjaan bersama," tutur Qasrina.
Qasrina mengatakan, tugas pembersihan jenazah tidak dilakukan oleh polisi.
Namun para trauma cleaner mendapat instruksi dari polisi untuk membersihkan tempat jenazah meninggal.
"Tidak banyak orang yang tahu bahwa pekerjaan ini dilakukan oleh kami (trauma cleaner).
Banyak yang mengira polisi yang melakukannya.
Tapi, keluarga atau polisi sendiri akan meminta kami untuk melakukan pekerjaan itu," ungkap Qasrina.
Bagaimana pengalaman Qasrina selama 3 tahun melakoni pekerjaannya?
Gadis itu juga mengatakan bahwa ia sering melihat cairan tubuh dan darah yang keluar.
Selain itu, ia juga terbiasa melihat cacing dan kecoa saat proses pembersihan.
Hal ini adalah hal yang wajar menurutnya.
Saat tubuh jenazah mulai membusuk, setiap cairan dan darah dari tubuh akan keluar.
Tak heran itu mengundang lalat hinggap.