Ekspresi Ferry Irawan saat Minta Maaf Disebut Tidak Gentle

Ekspresi Ferry Irawan saat membacakan surat permohonan maaf untuk Venna Melinda juga ketika videonya menangis viral, mendapat sorotan dari banyak pihak. Termasuk oleh pakar ekspresi.

Pakar ekspresi Kirdi Putra menyampaikan pandangannya mengenai sikap Ferry Irawan yang meminta maaf kepada Venna Melinda saat berada di Mapolda Jatim beberapa waktu lalu.

Menurut Kirdi Putra, Ferry Irawan menampilkan beberapa ekspresi. Ada yang memang serius dikatakan, namun ada pula yang dilakukan dengan ketidakjelasan maksud.

Melansir Tribunnews, meski Ferry Irawan menyampaikan permintaan maaf pada Venna Melinda, namun alasan dia melakukan itu tak disebutkan secara gamblang.

"Kali ini dia ngakui bahwa dia minta maaf, kepada siapanya juga jelas. Dari abi (Ferry) ke istrinya (Venna) gitu," kata Kirdi Putra.

"Tapi ketika dia menyatakan substansi kenapa dia minta maaf, misalnya dia minta maaf karena, itu nggak jelas udah kata-katanya," kata Kirdi.

"Kata-katanya nggak jelas, ngambang aja semua. Nggak segalak kuasa hukumnya ketika sebelum ditahan," imbuhnya.

Kirdi menyoroti isi surat yang tidak menjelaskan alasan Ferry Irawan meminta maaf pada Venna Melinda.

"Permintaan maaf tidak disebutkan secara gamblang, misalnya soal 'maaf saya telah melukai karena begini, begini, begini'. Kan nggak, yang dilakukan masih ngambang kanan-kiri," jelasnya.

Kirdi mengatakan upaya Ferry Irawan yang menyinggung soal kondisi sang ibu dalam suratnya itu adalah semata untuk mencari simpati.

"Terus kemudian menjadikan dirinya seolah-olah dia naruh posisi ibunya sebagai sandera."

"Ya kalau saya maksud siapa lagi istilahnya yang akan kasihan ibunya ini segala macam kondisinya gitu ya. Buat saya itu pernyataan yang sangat tidak gentle sih buat saya," papar Kirdi.

Kirdi Putra juga mengomentari sikap Ferry Irawan dan kuasa hukumnya, Jeffry Simatupang yang sempat memberikan keterangan pada awak media di hari ia menjalani pemeriksaan ke dua, Senin (16/1/2023).

Kirdi menyebut Ferry Irawan kurang tegas dalam memberikan klarifikasi jika memang dia bukan pihak pelaku KDRT.