Ia lalu membagikan jawaban siswanya itu ke Twitter.

"Tak lucu ya bila murid jawab macam ni. Pendidikan kita di tahap serius.

Penguasaan dasar semakin menurun. Presentase siswa yang putus sekolah semakin meningkat," tulis si guru.

Baca juga: Digaji Rp 100 Ribu, Guru Honorer Jalan Kaki Susuri Hutan Demi Ngajar, Sering Temui Hewan Buas: Sabar

"Dalam konteks pendidikan, pertanyaan seperti tidak boleh tidak dijawab.

Bagian komponen sastra (komsas) sepatutnya diberi nilai.

Jadi kalau siswa ini tidak bisa menjawab, ada sesuatu yang salah," papar si guru.

Pada tahun 2000, Komsas diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan dalam kurikulum mata pelajaran Melayu di semua sekolah menengah nasional.

Netter pun beraksi beragam mengenai curhatan guru tersebut.

Ada yang mengaitkannya dengan bimbingan orang tua termasuk motivasi siswa.

Katakanlah mereka membaca tetapi tidak ingat, tuliskan saja kebijakan umum seperti bersikap baik, perhatian, membantu orang dalam kesulitan.

"Itu semua adalah unsur-unsur yang umum dalam novel-novel remaja. Buku apapun akan menerapkan nilai-nilai semacam itu. Anda juga bisa mendapat nilai dari menggambar hal itu"

"Ini menunjukkan anak laki-laki sekarang. Mereka tidak lagi tertarik membaca, mereka ingin belajar, meneliti, membuat deskripsi, berpikir dengan fakta. Kenapa? Karena algoritma ini dari video pendek di TikTok dan YouTube"

"Pendidikan dimulai dari rumah. Orang tua sibuk dengan urusan masing-masing, meninggalkan anak dengan gadget, membuat mereka kurang tertarik untuk belajar. Aksi para siswa ini sama sekali tidak lucu"

Kisah Lainnya - Bukannya Senang, Guru Ini Kesal Diberi Kejutan oleh Muridnya, Kue Ultah Dilempar, Satu Kelas Terdiam

Jagat maya dihebohkan dengan beredarnya video seorang guru melempar kue ulang tahun dari siswanya.