Syaddad memberi tahu ke orang tuanya atas apa yang telah menimpanya.
Syaddad mengaku sempat alami gemetaran di tubuhnya beberapa menit usai kejadian itu.
Namun, lambat laun gemetarnya itu hilang. Syaddad mencoba untuk tenang.
Oleh temannya, Syaddad diminta untuk tenang dan menghilangkan rasa panik.
Teman-teman lain turut memberi semangat kepada Syaddad.
“Alhamdulillah semua tidak terluka. Hanya saja saya sedikit kaget dan seperti 'mati rasa' saat melihat mobil ibu saya terbalik" ucap syukur Syaddad.
Usai menelpon orang tuanya, Syaddad diminta untuk menghubungi pihak mobil derek.
Sambil menunggu mobil derek, teman-teman menyuruh Syaddad untuk berfoto sebagai kenang-kenangan.
Lantas, Syaddad berpose di depan mobilnya yang terbalik itu.
Syaddad dengan senyum yang mulai mengembang berselfie ria.
Tak lupa dirinya juga memotret sejumlah momen saat itu.
"Makanya fotonya kayak 'pose'. Dari luar kelihatan oke tapi dipaksa senyum. Gugup banget, pas mau ngomong lagi gemetaran" ucapnya
Diketahui, Syaddad merupakan mahasiswa D3 Otomotif Teknik, UniKL Bangi.
Syaddad mengatakan, setelah mobil ibunya diderek ke bengkel, dia langsung pergi ke kantor polisi untuk membuat laporan.
Syaddad juga melakukan pemeriksaan kesehatan di klinik.