Sepengetahuan Aweng, insiden pembantaian itu dipicu persoalan saat sang istri minta dijemput.
Namun kondisi itu justru membuat Rizky buta mata dan hati nurani.
Diminta menjemput, awalnya Rizky tidak merespon karena sedang tertidur.
"Yang saya tahu masalah sepele, minta dijemput (NI) pulang kerja. Karena tidur, saking lelapnya. Namanya tidur, jadi ditelpon enggak respon," kata Aweng di RS Polri Kramat Jati, Selasa (1/11/2022).
Baca juga: Wanita Ini Tega Bunuh Suami Demi Nikah dengan Selingkuhan, Pelaku Sempat Bersandiwara, Chat WA Bocor
Aweng mengungkapkan Rizky kerap membesar-besarkan masalah kecil serta memiliki kepribadian temperamental.
Tetapi, ia tidak menyangka Rizky tega membunuh putrinya KPC (12) saat hendak berangkat ke sekolah dan menganiaya NI.
"Sering, sedikit masalah sering cekcok. Jadi masalah kecil dibesar-besarkan. Tidak bisa mengambil keputusan dengan kepala dingin," ujarnya.
Aweng menuturkan kini pihak keluarga hanya berharap agar RNA dapat diproses hukum, dan di tingkat pengadilan nanti dijatuhi hukuman yang setimpal dengan perbuatan.
"Kalau dari pihak keluarga sendiri yang diproses secara hukum saja, lebih bagus, lebih cepat," tuturnya.
Hal senada juga disampaikan kakak ipar korban, Fahmi (42)
Fahmi berujar bahwa keretakan rumah tangga pelaku dan korban memang sudah diketahui pihak keluarga.
Bahkan, pihak keluarga juga sudah menyarankan agar keduanya berpisah.
"Sebetulnya memang rumah tangganya kurang sehat, tapi ibunya masih mempertahankan. Kami dari keluarga sudah menyarankan kalau mau pisah ya pisah, karena tindak kekerasannya sudah melebihi batas, sudah sering," ungkapnya.
"Kalau korban tidak mau pisah, tapi keluarga menyarankan pisah. Sangat disayangkan sampai terjadi hal seperti ini," timpalnya.
Fahmi mengatakan, dirinya sebagai pihak keluarga korban menginginkan kasus ini berjalan secara semestinya.