"Untuk dapat berbicara dengan mantan suaminya di sini adalah penting, dan lebih baik baginya untuk melakukan percakapan pribadi dengan dia sebelum acara pemakaman.
Jika dia membutuhkan bantuan terapis, dia selalu dapat melakukan ini di kantor terapis," tutur Kathryn Smerling.
Dalam kasus ini, menurut Smerling, opsi lain sebagai saran untuk si wanita adalah dengan mengatakan kepada mantan suaminya tentang perasaan sesungguhnya.
Dengan tidak mengurangi rasa hormat, bicaralah tentang kesempatan untuk meratapi kepergian sepupu tanpa mengantisipasi ketidaknyamanan apa pun.
Unggahan si wanita itu dibanjiri dengan beragam komentar warganet.
Sebagian besar dari 239 komentar di utas itu mengecam mantan suami itu karena mengganggu kehidupan pribadi mantan istrinya.
Namun, ada juga komentar yang menunjukkan keberpihakan terhadap sikap mantan suami itu.
Menurut mereka, si mantan suami masih bagian dari keluarga dan ada di acara pemakaman itu untuk menunjukkan rasa hormatnya.
Bagaimana menurut Anda?
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)
Baca artikel viral lainnya di sini