Kecurigaan Sandi timbul lantaran polisi lain tidak kenal dengan polisi berompi merah itu.
Apalagi, polisi itu bukan polantas yang mengatur lalu lintas.
"Saya udah curiga ini polisi enggak bener. Ini masa enggak saling kenal. Cara nilangnya aja beringas. Habis nilang nih, harusnya ngatur (lalu lintas). Tapi langsung nyari mangsa lagi," lanjutnya.
Sandi juga tak mengetahui nama polisi tersebut.
Sebab, setiap datang, wajah polisi itu selalu tertutup helm dan masker.
Nama yang biasa tersemat di seragamnya juga tertutup rompi merah.
"Enggak mau ditegor dia. Mungkin dia udah tahu kali, enggak mau dikasih tahu identitas dia," katanya.
Polisi itu sudah mulai mengawasi para pelanggar sekitar pukul 16.00 WIB dari lampu merah Jalan KH Hasyim Asyari.
Ia bahkan menang banyak alias "nyayur" lantaran menilang para pelanggar yang ketangkap basah membelok lampu merah arah Roxy menuju Jalan Cideng Timur.
Diketahui, memang kendaraan dilarang untuk membelok dari arah tersebut.
"Sering dia dapet mangsa. Sekali dateng langsung nilang. Ada kali lebih dari 10 kali," kata Sandi.
Bahkan ia mengawasi para pelanggar di jalan itu tak pernah sebentar.
"Kadang saya perhatikan ada kali selama 2 jam dia masih ada," tambahnya.
Oknum polisi itu setiap hari datang ke depan toko roti yang dijaga Sandi saat sore hari.
"Biasanya kalau menilang tuh dia sore. Dari jam 4 an atau 5 an lah," katanya.