Berbicara secara eksklusif dengan Daily Star, mantan radiografer itu mengatakan: “Saya butuh satu tahun penuh untuk memproses fakta bahwa saya telah hidup, makan, dan tidur dengan seseorang yang nama aslinya dan latar belakangnya tidak saya ketahui," ungkap Stella Paris.
“Fakta bahwa dia adalah seorang pembunuh membuatku hancur. Rincian penyiksaan membuat saya ngeri dan mengganggu kesehatan mental saya," tambahnya.
“Ya Tuhan, kamu tidak tahu bagaimana hal itu mempengaruhi hidupku. Itu membuat saya tidak percaya pada orang. Bagaimana Anda bisa tahu siapa seseorang sebenarnya?," imbuhnya.
Selama berpacaran dan tinggal bersama More, Stella Paris sebenarnya sempat mengalami kekecewaan.
Wanita berusia 35 tahun itu pernah dilempar telur rebus hanya karena masakannya tak sesuai.
Selain dilempar telur rebus, Stella Paris juga dipukul oleh More hingga mengalami memar pada pergelangan tangan.
"Suatu pagi dia meminta saya untuk membuatkan telur rebus untuk sarapan dan salah satunya lebih berair daripada yang dia suka dan dia melemparkannya ke saya.
Saya mengatakan itu adalah pukulan terakhir dan saya akan meninggalkannya. Tapi dia bergulat dengan saya ke tanah dan saya berjuang karena dia sangat kuat.
Saya mengalami memar di pergelangan tangan lalu pergi ke rumah ibu saya," kenang Stella Paris.
Sementara itu More telah dipenjara sejak Desember lalu dan divonis seumur hidup bui karena membunuh ayah dua anak.
More ditangkap oleh Interpol di Malta pada 2019.
Tapi sebelum keadilan menangkapnya, dia bertemu Stella di klub strip Malta setelah dia berhenti dari profesi medis untuk menjadi penari.
Mengingat kesan pertamanya bertemu More, Stella, yang saat itu berusia 26 tahun, berkata: “Saya tidak terlalu menyukainya. Saya pikir dia sombong dan egois tetapi dia kemudian meminta maaf untuk pertemuan pertama. Dia mengatakan dia sangat kesal dan lelah setelah seharian bekerja,"
"Malam-malam dia mengunjungi saya setelah itu, dia sangat berbeda. Dia mencoba untuk memenangkan saya dan memakai pesona,"
“Setelah saya memberinya tarian, dia mengangkat saya dari ketiak saya dan berkata 'kamu akan menjadi milikku, kamu akan menjadi milikku' dan dia sangat menawan,"