Saya mencintai orang tua saya dan orang tua saya mencintai saya.
Siapa yang peduli jika mereka bukan orang tua kandung saya.
Pacar saya juga diadopsi dan ketika kami bertemu itu adalah salah satu hal yang kami sukai.
Kami berdua tidak mengetahui bahwa kami diadopsi sampai sekolah menengah dan kami berdua beruntung dan memiliki keluarga yang baik. Kami tidak berpindah dari rumah asuh ke rumah asuh lain," lanjutnya.
Wanita itu mengungkapkan dirinya dan sang kekasih saling jatuh cinta.
Mereka sangat memahami kondisi satu sama lain.
"Kami telah melakukan segala sesuatu yang dapat dilakukan oleh pasangan yang telah bersama selama 6 tahun.
Kami telah mengatakan bahwa kami saling mencintai, kami telah berhubungan seks, kami telah merayakan hari jadi, kami telah bertemu dengan keluarga masing-masing," tuturnya.
"Saya senang kami berdua sepakat sejak awal bahwa kami tidak ingin punya anak sehingga itu tidak pernah terjadi.
Saya tidak ingin berurusan dengan risiko kesehatan dan harus membesarkan anak dan mereka tahu bahwa orang tua mereka adalah saudara," imbuhnya.
Wanita itu kemudian menceritakan saat dirinya dan sang kekasih memutuskan untuk melakukan tes DNA.
Begitu tahu hasilnya, wanita itu pun syok dan merasa dilema di saat bersamaan.
"Saya menemukannya ketika kami melakukan tes DNA untuk melihat nenek moyang kami dan apa sebenarnya kami. Saya memesan dua untuk kami, kami meludahkannya ke dalam tabung, dan mengirimkannya.
Butuh waktu sebulan untuk mendapatkan hasilnya kembali dan saya senang melihat apa yang kami lakukan, tetapi sebelum saya bahkan bisa sampai ke sana, saya melihat bahwa kami adalah saudara kandung," katanya.
Dia awalnya tak percaya bahwa mereka adalah saudara kandung.